RMOLBengkulu. Hubungan Partai Golkar dan Partai Amanat Nasional (PAN) terus membaik. Kedatangan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan atau Zulhas ke markas Partai Golkar diketahui dalam rangka mengundang Ketum Golkar Airlangga Hartarto ke pelantikan pengurus baru PAN periode 2020-2025.
- Dapat Restu Pusat, Anwar Sanusi Siap Pimpin DPD Golkar BS
- Cek Saldo Kena Biaya, YLKI: Nabung Mau Untung Malah Buntung
- Masyarakat Cenderung Memilih Pasangan Sipil Dan militer Pada Pilpres 2024
Baca Juga
RMOLBengkulu. Hubungan Partai Golkar dan Partai Amanat Nasional (PAN) terus membaik. Kedatangan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan atau Zulhas ke markas Partai Golkar diketahui dalam rangka mengundang Ketum Golkar Airlangga Hartarto ke pelantikan pengurus baru PAN periode 2020-2025.
Selain mengundang Airlangga cs, pertemuan yang digelar di Kantor DPP Golkar itu juga dalam rangka silaturahmi untuk membahas persoalan bangsa, salah satunya virus corona dan stabilitas ekonomi.
"Dengan silaturahmi itu separuh persoalan bisa kita selesaikan. Oleh karena itu kami diskusi banyak, antara lain yang kita hadapi virus corona, kemudian situasi ekonimi dunia,†ujar Zulhas di DPP Golkar, Jalan Anggrek Neli, Slipi, Jakarta Barat, Kamis (12/3).
Situasi keamanan di Indonesia juga menjadi diskusi panjang antara Zulhas dan Airlangga. Hasilnya, keduanya sepakat untuk menghadapi situasi yang pelik saat ini bersama-sama.
"Saling menyalahkan tentu tidak menyelesaikan permasalahan. Saatnya bersama-sama menghadapi situasi ini. Dengan kebersamaan dan soliditas stablitas politik terjamin, mudah-mudahan kita bisa menghadapi persoalan yang kita hadapi,†paparnya.
"saya kira itu teman-teman intinya termasuk juga tadi bicara soal omnibus law, Pilkada dan lain-lain. Saya kita demikian terima kasih,†tandasnya dilaporkan Kantor Berita Politik RMOL. [tmc]
- Kecam Serangan Militer Israel Terhadap Palestina, Golkar Desak PBB Bertindak Kongkret
- Percepatan Pemulihan Ekonomi, Komisi XI DPR Dorong Sinergitas Kebijakan
- Pengamat: Isu SARA Tetap Jadi Barang Dagangan Di Pilpres 2019