RMOLBengkulu. Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menyarankan agar pelaksanaan pilkada serentak 2020 dibatalkan jika penyelenggara pemilu mengizinkan konser musik boleh digelar saat kampanye.
- Polda Dan BNNP Kalbar Amankan Puluhan Kilogram Sabu Serta Ribuan Butir Ekstasi
- Awal Juli, Gaji 13 Cair
- Buruh: Kami Ingin Presiden Yang Memakai Akal Sehat
Baca Juga
RMOLBengkulu. Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menyarankan agar pelaksanaan pilkada serentak 2020 dibatalkan jika penyelenggara pemilu mengizinkan konser musik boleh digelar saat kampanye.
Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menyarankan agar pelaksanaan pilkada serentak 2020 dibatalkan jika penyelenggara pemilu mengizinkan konser musik boleh digelar saat kampanye.
Demikian ditegaskan Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Zubairi Djoerban, saat menjadi narasumber dalam diskusi daring Dewan Nasional Pergerakan Indonesia Maju (DN-PIM) bertajuk "Laju Pandemi Tak Terkendali, Langkah Apa Yang Harus Diperbaiki?" Kamis (17/9).
"Soal Pilkada itu saya tadi malam ditelpon oleh media, katanya mau bikin konser dan sudah disetujui oleh KPU, bagaimana? Ya batalin," tegas Zubairi.
Menurut dia, penularan Covid-19 sangat cepat dan bisa menyasar siapa saja terutama lebih cepat penularannya ketika terjadi perkumpulan banyak orang.
Terlebih, kondisi terkini angka kasus Covid-19 di tanah air terus mengalami peningkatan signifikan.
"Yang amat sangat dikhawatirkan adalah pilkada," sesalnya, dilansir dari Kantor Berita Politik RMOL.
Selain Zubairi, narusmber lain dalam sarasehan kebangsaan ke-32 DN-PIM yaitu ahli epidemiologi Universitas Indonesia (UI) Pandu Riono, anggota Komisi IX DPR RI Saleh Partaonan Daulay, pakar molecular epidemiologi Tifauzia Tsyassuma, dan dokter sekaligus Bendahara Umum DN-PIM Ulla Nuchrawaty. [tmc]
- Diprotes, Harga Tiket Pesawat Turun Drastis
- Di Media Asing, Kasus Kasus Covid-19 Diklaim Lebih Parah Dari India
- Ada Penimbunan 19 Juta Dosis Vaksin Di Daerah, Presiden Minta Pemda Percepat Penyuntikkan