Jembatan gantung Desa Air Manganyau Timor ke Desa Durian Amparan, Kecamatan Batik Nau, Kabupaten Bengkulu Utara, ambruk setelah dihantam arus deras Sungai Air Bintunan yang meluap.
- Komunitas Mobil Fortuner Bengkulu Santuni Anak Panti Asuhan
- Juara OSN Anak Dewan Ini Harumkan Nama Baik Lebong
- Mobnas Bupati Lebong Di Klaim Hanya Nunggak Setahun
Baca Juga
Jembatan gantung Desa Air Manganyau Timor ke Desa Durian Amparan, Kecamatan Batik Nau, Kabupaten Bengkulu Utara, ambruk setelah dihantam arus deras Sungai Air Bintunan yang meluap.
Camat Batik Nau, Aminul Hadi, melalui Sekcam Sabani, kepada RMOL Bengkulu, Rabu (4/5/2016) mengatakan, pristiwa itu terjadi pada Selasa malam (3/5/2016) sekitar pukul 22.00 WIB, pondasi penopang akses penghubung dua desa yang baru digunakan pada awal tahun 2016 ini tampak ambrol dan nyaris hanyut tidak dapat dilalui oleh masyarakat untuk beraktivitas, seperti mengangkut hasil perkebunan kelapa sawit mereka.
"Awal tahun ini jembatan gantung dengan panjang 45 meter lebar 1 meter itu digunakan, dibangun dengan menggunakan dana desa dan melibatkan arsitek. Di Desa Air Manganyau Timor ada 147 KK," ungkapnya.
Dua hari sebelum kejadian, ungkap Sabani, pihaknya telah turun kelokasi setelah mendapat informasi dari masyarakat soal pondasi jembatan yang terancam ambrol tergerus abrasi sungai.
"Kita sudah koordinasi dengan BPBD Bengkulu Utara, peringatan juga sudah kita sampaikan kepada masyarakat. Dalam pristiwa ini tidak ada korban jiwa," ujar Sabani.
Kita berharap, jembatan gantung ini dapat segera diperbaiki dengan demikian bisa menopang aktivitas petani dan anak-anak sekolah terlebih saat ini akan menghadapi ujian nasional.
"Akses yang lain ada tapi jaraknya cukup jauh dan jalannya masih tanah, anak-anak sekolah lebih memilih melintasi jembatan gantung karena jaraknya lebih dekat," pungkas Sabani. [CW10]
- Pilkada Serentak, Tidak Semua Instansi Di Rejang Lebong Libur
- Lebaran, Angka Kecelakaan Di Lebong Nihil
- Terjungkal, Truk Tronton Nyaris Timpa Bangunan Warga