Ini Kendala Tim Evakuasi Longsor Lebong

RMOL. Cuaca yang mendung dan hujan kembali mengguyur kabupaten Lebong pada Jumat (29/4/2016), pukul 13.00 WIB. Pihak aparat gabungan mulai dari TNI, Polri, BPBD dan Basarnas terus melakukan evakuasi untuk mencari ke 4 korban yang belum di temukan.


RMOL. Cuaca yang mendung dan hujan kembali mengguyur kabupaten Lebong pada Jumat (29/4/2016), pukul 13.00 WIB. Pihak aparat gabungan mulai dari TNI, Polri, BPBD dan Basarnas terus melakukan evakuasi untuk mencari ke 4 korban yang belum di temukan.

Dikatakan, Komandan kodim (Dandim) 0409 RL Letkol (Kav) Hendra S NurYahya yang memimpin pencarian korban, akibat hujan tadi malam pasir - pasir yang ada di tumpukan material dibawak aliran air hujan sehingga kita terbantu untuk melakukan evakuasi, sementara untuk korban yang belum ditemukan pihaknya belum bisa memastikan untuk keselamatannya.

"Malam tadi hujan, jadi hampir merata sisanya batu - batu berukuran besar, tentu dalam hal ini alat - alat berat sangat di butuhkan dalam evakuasi, sementara mengenai korban yang belum di temukan, bisa kita nilai sendiri peluang selamatnya, karna batu batu ini cukup besar," jelas Dandim.

Terpisah, salah satu perwakilan keluarga korban, Indra (56) warga kecamatan Lebong Selatan yang merupakan paman korban yg belum ditemukan, Sarnobi mengatakan, bahwa pihaknya terus mencari korban meski hujan yang mengguyur Lebong siang hari di lokasi longsor, walaupun diterpa aliran air belerang dengan suhu yang cukup panas, warga dan tim evakuasi tetap melanjutkan proses pencairan.

"Iya ini keluarga kita semua, harus kita cari Sarnobi sampai ketemu, kalau soal air panas ini kemungkinan air belerang dari atas, jadi pihak keluarga semuanya ramai ikut mencari," jelas Indra.

Disisi lain, tambah dandim, pihaknya yang memulai kembali evakuasi pencarian korban hari kedua Jumat (29/4/2016) memulai kembali pencarian sekitar pukul 07.30 WIB. Dimana saat ini tim gabungan tersebut berjumlah kurang lebih 300 personel, yang di susul bergabungnya pihak Basarnas.

"Pagi tadi, sekitar jam 7 pagi kita mulai, untuk jumlah personel sekitar 300 personel, karena ada tambahan dari BPBD dan Basarnas," singkat Dandim.

Berdasarkan pantauan di lapangan, air belerang diduga awal mulanya melintas ke air kotok, namun karena adanya luapan air, maka air dengan suhu panas dan bau ini memasuki aliran air warga desa Mubai. [CW9]