RMOLBengkulu. Selain belum ada penelitian dan bukti ilmiah yang menyatakan Coronavirus Disease (Covid-19) tidak kuat iklim panas Indonesia, juga belum ada referensi yang bisa dijadikan rujukan bahwa virus asal China itu mati dengan cuaca panas Indonesia.
- Korsel Mulai Lirik Ikan Indonesia
- Tak Terima Dikritisi, Kepengurusan BEM FH UNIB Dibekukan
- Peringati May Day, Hari Ini Ribuan Buruh Akan Long March ke Istana Negara
Baca Juga
RMOLBengkulu. Selain belum ada penelitian dan bukti ilmiah yang menyatakan Coronavirus Disease (Covid-19) tidak kuat iklim panas Indonesia, juga belum ada referensi yang bisa dijadikan rujukan bahwa virus asal China itu mati dengan cuaca panas Indonesia.
Sehingga kita juga tidak bisa mengatakan bahwa di Indonesia ini virusnya akan cepat mati atau cepat hilang karena cuaca tidak mendukung. Kan kita tidak bisa mengatakan seperti itu, karena dasar referensi belum ada," kata Waketum IDI Adib Khumaidi, Jumat (3/4).
Adib menjelaskan, bahwa virus itu tidak mati melainkan hanya melemah. Dalam arti, Adib menjelaskan, pelemahan virus itu terlihat ketika tidak ada dampak atau gejala klinis terhadap orang.
Pada prinsipnya, jelas Adib, sifat Coronavirus Disease (Covid-19) merupakan Self Limiting Desease.
Jadi tergantung daya tahan tubuh kita kalaupun ada obat-obatan anti virus memang banyak, tapi khusus untuk Covid-19 memang belum ditemukan termasuk vaksinnya belum ditemukan virusnya juga baru,†pungkas Adib.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, Covid-19 tak cocok hidup di cuaca Indonesia. Luhut menyebut Corona tak kuat hidup di cuaca panas.
"Dari hasil modelling kita yang ada, cuaca Indonesia, ekuator ini yang panas dan juga humidity tinggi itu untuk COVID-19 ini nggak kuat," ujar Luhut saat melakukan rapat koordinasi yang disiarkan lewat akun YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (2/4). dilansir RMOL.ID. [ogi]
- Reses Kedua, Suprianto Tampung Aspirasi Masyarakat Teluk Sepang
- 26 CASN Kemenkumham Bengkulu Adu Kemampuan Ditahapan Kesamaptaan
- Di Media Asing, Kasus Kasus Covid-19 Diklaim Lebih Parah Dari India