Hidung Gurunya Patah Ditonjok, Siswa SMP Ini Mohon Ampun

RMOL. Seperti tidak disangka, di Kabupaten Bengkulu Utara terjadi kasus penganiayaan, yang pelakunya sendiri masih duduk di bangku SMP. Ironinya, perbuatan melanggar hukum itu, dilakukan AD (15) pelajar asal Kecamatan Kerkap terhadap perempuan yang merupakan gurunya sendiri berinisial OW (26).


RMOL. Seperti tidak disangka, di Kabupaten Bengkulu Utara terjadi kasus penganiayaan, yang pelakunya sendiri masih duduk di bangku SMP. Ironinya, perbuatan melanggar hukum itu, dilakukan AD (15) pelajar asal Kecamatan Kerkap terhadap perempuan yang merupakan gurunya sendiri berinisial OW (26).

Data terhimpun, kejadian itu bermula ketika OW menegur AD duduk diatas meja kerjanya, pada Jumat (22/7/2016), tidak terima dengan teguran guru honorer tersebut, oknum ini memberi bogem mentah ke pada korban. Akibatnya, OW mengalami patah pada bagian hidungnya.

Merasa dianiaya, ia pun melaporkan kejadian itu ke Mapolsek Kerkap. Kapolres Bengkulu Utara, AKBP Andhika Vihsnu, melalui Kapolsek Kerkap, Ipda Fery Okraviary, kepada RMOL Bengkulu, Minggu (24/7/2016) mengatakan, sejauh ini kasus tersebut sudah dimediasi di Mapolsek Kerkap, pada Sabtu (23/7/2016) pukul 19.00 WIB.

Hasilnya, pelapor maupun terlapor sepakat berdamai. Oknum pelajar juga tulus memohon ampun kepada gurunya, dan sempat sujud mencium kaki korban.

"Secara kekeluargaan dilakukan mediasi di Mapolsek, pelaku dan keluarga bersedia menanggung seluruh biaya pengobatan sampai korban sembuh. Selain itu, pelaku juga berjanji tidak mengulangi lagi perbuatan tindak pidana," jelas Fery sapaan akrabnya.

Ini menjadi contoh, lanjut Fery berharap, kejadian serupa tidam lagi terulang kepada yang lain. Untuk para pelajar hendaknya lebih menghargai guru, bagaimanapun juga guru merupakan orang tua ketika di sekolah.

“Kepada orangtua juga diharapkan untuk lebih memperhatikan sikap anak-anaknya. Jangan terlalu memanjakan anak dengan hal yang kurang bermanfaat, dapat menyebababkan anak berprilaku menyimpang," imbuhnya. [N14]