Heboh... APBD Jeblok, Pejabat Keuangan Malah Dinas Luar Ke Bali

RMOLBengkulu. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Pemkab Lebong Tahun Anggaran (TA) 2020 dalam keadaan tidak stabil alias jeblok.


RMOLBengkulu. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Pemkab Lebong Tahun Anggaran (TA) 2020 dalam keadaan tidak stabil alias jeblok.

Kabar defisit anggaran yang melanda APBD Lebong tahun anggaran berjalan, nyatanya tidak terlalu berpengaruh pada aktivitas dinas luar pejabat Pemkab Lebong di sisa jabatan Bupati Lebong, Rosjonsyah ini.

Padahal, selama ini Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Lebong melakukan penyesuaian anggaran karena transfer pusat ke daerah berkurang sekalipun pendapatan asli daerah (pad) menurun.

Imbas dari tidak stabilnya anggaran Pemkab Lebong ini, hampir merata seluruh anggaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dipangkas habis TAPD. Bahkan, sejumlah kegiatan dibatalkan lantaran adanya efisiensi anggaran.

Misalnya, satu diantaranya anggaran di Dinas Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Lebong semula kurang lebih pagunya mencapai Rp 2 Miliar diefisiensi menjadi Rp 950 juta dalam setahun.

Ironinya, menguap informasi Sekda Lebong, Mustarani beserta istri, Plt Kepala Badan Keuangan Daerah (BKD) Kabupaten Lebong, Erik Rosadi dinas luar ke luar daerah termasuk ke daerah zona merah COVID-19, persisnya ke Provinsi Bali.

Setidaknya ada trip kunjungan ke lokasi wisata Pulau Penida Bali yang sempat dilakukan sejumlah pejabat Pemkab Lebong itu, di saat Pemkab Lebong krisis keuangan atau mewabahnya virus corona menjadi perhatian besar masyarakat setempat.

Tak tanggung-tanggung, postingan agenda keluar daerah itu diposting langsung Plt Kepala BKD Lebong, Erik Rosadi ke akun Facebook miliknya, Sabtu (19/9). Ia didampingi sang istri beserta jajaran. Seperti yang beredar ke dalam grup WhatsApp.

Mendapati itu, salah satu tokoh pemuda asal Kabupaten Lebong, Deston Nusantara angkat bicara. Menurutnya, kunjungan sejumlah pejabat Lebong itu tak patut dicontoh di tengah Pandemi Covid-19 dan krisis keuangan.

Dia berharap, dinas luar itu menggunakan uang pribadi bukan APBD Lebong. Sebab, kunjungan itu dinilai tidak relevan alias tidak terlalu urgent.

Menurutnya apabila keberangkatan menggunakan uang negara, ia menyarankan lebih baik dialihkan untuk penanganan Covid-19 atau pemulihan ekonomi warga setempat di situasi sulit sekarang ini.

"Barusan kita bahas soal defisit anggaran. Eh Sekretaris TAPD dan pengelola keuangan Pemkab Lebong sudah di Bali," kritik Deston, kemarin (19/9).

Dia berpendapat, ada beberapa yang hal justru lebih penting ketimbang pejabat itu melakukan perjalanan dinas keluar daerah. Salah satunya menstabilkan kondisi keuangan Pemkab Lebong.

Sebab, lanjut Deston, dalam beberapa tahun terakhir ini kondisi anggaran Pemkab Lebong selalu defisit, bahkan meninggalkan hutang alias tunda bayar secara turun temurun di sejumlah OPD.

"Semoga kepulangan mereka ini nanti memberikan informasi segar bagi kita. Kalau kedepan tidak ada lagi tunda bayar, defisit anggaran. Sehingga, seluruh program OPD bisa dijalankan," tegasnya.

Sementara itu, Sekda Lebong, Mustarani saat dikonfirmasi melalui pesan singkat tak merespon. Bahkan, pesan yang dilayangkan wartawan hanya dibaca.

Kemudian, Plt Kepala BKD Lebong, Erik Rosadi kepada wartawan menjelaskan, jika kedatangan pihaknya ke Bali untuk menghadiri rapat koordinasi dari Kemenpan RB terkait pola pembibitan taruna Sekolah Tinggi Transportasi Darat (STTD).

Belum diketahui apa keterkaitan pejabat pengelola keuangan Lebong itu dengan program beasiswa tersebut. Namun, pastinya dalam rakor itu wartawan belum mendapat informasi kehadiran Bidang Perhubungan Dinas PUPR-P selaku leading sektor.

Termasuk apakah menggunakan Surat Perintah Perjalanan Dinas (SPPD) atau menggunakan uang pribadi.

"Kebetulan Lebong diundang karena sudah mengirimkan beberapa angkatan taruna utusan Lebong melalui jalur beasiswa," ucapnya kepada wartawan.

Sementara itu, terkait foto yang beredar diringa bersama sang istri dan rombongan ke Pulau Nusa Penida Bali adalah secara kebetulan diajak oleh temannya.


"Kalau terkait foto tersebut harap maklum ada sahabat yang menjemput dan mengajak berkeliling setelah pelaksanaan rakor selesai," tuturnya. [tmc]