Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah yang hadir pada acara Rapat Koordinasi (Rakor) Gubernur se-Sumatra 2022 menyoroti persoalan harga kelapa sawit yang hampir berapa di angka terendah pascapencabutan larangan ekspor minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO).
- Ada Penimbunan 19 Juta Dosis Vaksin Di Daerah, Presiden Minta Pemda Percepat Penyuntikkan
- Lulus Administrasi, 100 Calon Magang Ke Jepang Ikuti Seleksi Tahap Selanjutnya
- Jokowi Tak Tahu Rencana THR Untuk Anggota DPR
Baca Juga
Menurut Gubernur Rohidin, persoalan harga sawit ini menjadi PR seluruh gubernur se Sumatera. Karena rata-rata provinsi di pulau Sumatera merupakan penghasil kelapa sawit.
Lanjut Rohidin, pemerataan infrastruktur di pulau Sumatera juga harus jadi perhatian serius bersama. Termasuk bagaimana ikut mendorong Proyek Strategis Nasional (PSN) di Bengkulu dan Sumatera secara umum.
"Termasuk kita mendorong hilirisasi sumber daya alam yang bisa dapat melibatkan semua peran provinsi se pulau Sumatera," kata Rohidin dalam forum Rakor Gubernur se Sumatera di Pekanbaru, 30/6/2022.
Rakor Gubernur, sambung Rohidin, juga sepakat membentuk forum untuk pengawasan stabilitas harga, ketersediaan dan distribusi, serta akses pembiayaan komoditi pertanian di pulau Sumatera.
"Kita menyadari, soal sawit saja, saat ini petani babak belur dihajar harga yang begitu rendah. Tentu perlu ada intervensi dan solusi soal ini," tegas Gubernur Bengkulu.
"Selain itu juga fokus pada penurunan stunting serta kemiskinan ekstrim. Ini tentu butuh kebijakan khusus dari pemerintah pusat, baik regulasi maupun dukungan program," pungkas Rohidin.
- Polisi Aktif Dilantik Pjs Gubernur, Mendagri Jatuhkan Kredibilitas Pemerintahan
- Pemerintah Sudan Ajak JMSI Kembangkan Strategi Alternatif, Ini Respon Teguh Santosa
- Kemenkumham Bengkulu Sukses Gelar Konversi Penilaian Kinerja Jabatan Fungsional Se-Sumatera