Gelar Aksi Diam 700 Detik Untuk Kasus Novel

RMOLBengkulu.Selasa (12/3) kemarin merupakan hari ke-700 sejak kasus penyerangan air keras yang menimpa penyidik senior KPK Novel Baswedan.


RMOLBengkulu. Selasa (12/3) kemarin merupakan hari ke-700 sejak kasus penyerangan air keras yang menimpa penyidik senior KPK Novel Baswedan.

Saat ini kasus tersebut belum ada titik terang. Oleh sebab itu, sejumlah orang menggelar aksi diam selama 700 detik di Pelataran Gedung Merah Putih KPK, Kuningan, Jakarta, Selasa (12/3) malam.

Aksi itu digelar Wadah Pegawai (WP) KPK bersama Koalisi Masyarakat Sipil Selamatkan KPK yang terdiri dari ICW, Kontras, LBH Jakarta, Amar, dan Amnesty Internasional.

"Aksi ini sebagai bentuk ungkapan kita terhadap negara yang tak pernah menjawab aksi-aksi kita menuntut kejelasan kasus Bang Novel Baswedan," ujar seorang pegawai KPK yang memimpin aksi diam tersebut.

Titik aksi digelar di tengah suasana pelataran gedung KPK yang dalam keadaan gelap. Mereka melantunkan doa bersama untuk penuntasan kasus Novel Baswedan.

"Mari kita berdoa untuk kasus Bang Novel agar menemui titik terang. Kita berdoa dengan kepercayaan dan keyakinan masing-masing doa dimulai," sambung koordinator aksi tersebut.

Setelah aksi selesai, Ketua Wadah Pegawai KPK, Yudi Purnomo menegaskan bahwa pihaknya bersama dengan Koalisi Masyrakat Sipil Selamatkan KPK tidak akan pernah bosan untuk terus mengawal kasus Novel Baswedan hingga menemui titik terang.

"Hari ini, kami bukan hanya memperingati 700 hari Novel, tapi kami selalu ingin kasus ini terungkap," jelasnya.

"Diam adalah bahasa tanpa sandiwara dan kebohongan. Diam adalah bahasa terakhir saat lidah kita semua sudah membeku menjeritkan keadilan," tutup Yudi. [tmc]