Watak kekuasaan sepanjang sejarah adalah sama. Begitu juga perilaku manusia terhadap jabatan juga sama. Mereka cenderung melampaui batas.
- Tips Ketika Tiba-tiba Bertemu Ular Berbisa
- Arab Saudi Buka Pintu untuk Jemaah Umrah dari Luar Negeri
- Hari Terakhir SKD CPNS Kemenkumham, Santoso: Pelayanan Tetap Dikedepankan dan Laporkan Jika Ada Pungli
Baca Juga
Bagi Wakil Ketua Umum Partai Gelora, Fahri Hamzah, semakin absolut kekuasaan semakin melampaui batas. Maka dari itu, demokrasi lahir untuk membatasi kekuasaan manusia.
“Demokrasi adalah akumulasi pengalaman pahit manusia!” tegasnya lewat akun Twitter pribadi, Minggu (20/3).
Demokrasi, sambungnya, adalah tentang memperkuat pikiran dalam negara, bukan menumpuk kekuasaan dan alat paksa. Fahri Hamzah menekankan bahwa pernyataan ini bukan tentang siapa dan kekuasaan apa serta dimana. Dia sedang membicarakan ide dan pengalaman umat manusia sepanjang sejarah.
“Kita harus mencemaskan kecenderungan kekuasaan menjelma menjadi alat untuk memaksa dan abai dengan cita-cita dan pikiran,” tegasnya.
Dia mengingatkan kepada para pejabat untuk waspada. Sebab jabatan yang dipikul itu telah menjelma menjadi kekuasaan yang luar biasa. Dikelilingi oleh orang-orang yang ingin memperluas dan mempertahankannya tanpa batas.
“(Mereka) mulai melakukan pemaksaan untuk mempertahankannya!” tutupnya. dilansir RMOL.ID. [ogi]
- Krisis Air Bersih, Warga Bentiring Minta Dibuatkan Sumur Bor Saat Reses Marliadi
- Pemprov Bengkulu Hibah Rp 2,2 Miliar untuk Bangun Graha Insan Cinta HMI
- Pengungkit Ekonomi Jelang Lebaran: Dari THR, Subsidi Ongkir Hingga Bansos Beras