Eropa Jadi Wilayah Paling Ramah Bagi Jurnalis

Ilustrasi/Net
Ilustrasi/Net

Kawasan Eropa, terutama negara-negara yang tergabung dalam Uni Eropa tetap menjadi lingkungan yang paling ramah bagi jurnalis.


Hal itu didasarkan pada bocoran Indeks Kebebasan Pers Dunia 2023 yang akan dirilis Reporters Without Borders (RSF) bertepatan dengan Hari Kebebasan Pers Sedunia pada 3 Mei mendatang.

Penelitian itu mengevaluasi lingkungan kerja jurnalisme di 180 negara dan wilayah yang diurutkan dalam kategori "sangat buruk” di 31 negara, “buruk” di 42 negara, “bermasalah” di 55, dan “baik” atau “cukup baik” di 52 negara.

Berdasarkan laporan tersebut, Norwegia berada di posisi pertama sebagai negara dengan kebebasan pers terbaik di dunia. Capaian yang membanggakan tersebut telah diraih negara Nordik selama tujuh tahun berturut-turut.

Luar biasanya, urutan kedua ditempati oleh negara non-Nordik yakni Irlandia, naik empat tingkat dari posisi sebelumnya, dan menggeser Denmark yang saat ini berada di posisi ketiga.

Deretan negara Eropa lainnya dengan kondisi lingkungan jurnalisme yang baik di dunia, ditempati oleh Swedia, Finlandia, Belanda, Lithuania dan Estonia.

Kendati demikian, laporan tahun ini untuk kawasan Eropa cukup tidak stabil. Sebab, Jerman telah turun peringkat dari 16 di tahun lalu menjadi ke-21 tahun ini.

Perubahan posisi Jerman disebut RSF berkaitan dengan jumlah kasus kekerasan terhadap jurnalis dan penangkapan yang meningkat baru-baru ini.

Di sisi lain, Polandia melonjak naik sembilan tingkat dari peringkatnya di tahun lalu. Saat ini Polandia berada diurutan ke 57 dengan kategori negara bermasalah, tetapi untuk kebebasan pers dinilai cenderung lebih tenang tahun ini.  

Sementara itu, Yunani masih menjadi negara Eropa dengan peringkat paling rendah. Tahun ini hanya naik satu tingkat yakni di urutan ke-107 di kategori negara bermasalah, sama dengan Polandia.