Diduga Jadi Korban Persekusi di Seluma, Orang Tua Korban Laporkan Ke Polisi

Ilustrasi/Net
Ilustrasi/Net

Selama lebih dari tiga Minggu Jenazah H-A (32) dikebumikan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kelurahan Pasar Tais Kecamatan Seluma Kabupaten Seluma pada tanggal 18 Februari malam, H-A meninggal dunia di rumah orang tuanya di RW III Kelurahan Pasar Tais.


Pada awalnya tidak ada kecurigaan terhadap H-A, namun setelah keluarga korban membuka folder Handphone milik H-A, hal yang mengejutkan ditemukan. 

Disampaikan keluarga korban kepada Wartawan bahwa diduga kuat H-A merupakan korban persekusi. Saat ini keluarga korban sudah melaporkan hal tersebut ke pihak berwajib.

"Kami menemukan rekaman suara di Handphone H-A berdurasi kurang lebih 47 menit, dan dari suara yang didengar bahwa sebelum meninggal H-A sempat diintrogasi oleh lebih dari 2 orang dan diduga introgasi tersebut terjadi di Kantor PMI Seluma," sampai keluarga H-A, Kamis (16/03). 

Lebih lanjut keluarga H-A menjelaskan, bahwa di dalam rekaman itu juga H-A sempat dituduh mengintip salah satu perempuan diduga bernama Tika yang merupakan KSR PMI DEHASEN. 

Namun H-A menepis tuduhan itu, dan terdengar H-A dipaksa mengaku bahkan sempat diancam oleh orang yang disebutkan dalam rekaman bernama Rizki itu "Kalu Idak aku mati, berarti kau yang mati".

"Terdengar jelas bahwa H-A dipaksa mengakui dia mengintip Tika KSR PMI DEHASEN, namun H-A tidak mengakui itu. Sehingga terdengar ancaman yang dilontarkan oleh orang yang mengintrogasi. Didalam introgasi itu juga hadir  Petinggi PMI Seluma dan Petinggi PMI Kota Bengkulu," tegas keluarga H-A

Sementara itu, di akhir rekaman terdengar H-A dikejar dan juga terdengar suara diduga pukulan, sehingga H-A sempat berkata "Idak nian kak". Sementara ketika dikonfirmasi terhadap diduga pelaku persekusi yaitu Rizki mengakui ada keributan dan dia juga ikut berada di dalam ruangan pada saat mengintrogasi. 

"Iyo bang, ado nian masalah tapi la selesai masalahnya kemaren waktu malam keduo kami utus Ketum KSR PMI Dehasen untuk nutupi masalah ini," begitula sampaikan Rizki dengan bahasa daerah setempat saat dihubungi via telpon (15/03) yang kebetulan sempat merekam pembicaraan tersebut.