RMOLBengkulu. Kinerja buruk beberapa perusahaan plat merah di bawah kepemimpinan Menteri Negara BUMN, Rini Soemarno membuat hilangnya fungsi aset negara itu sendiri.
- Harga Sawit Dan Karet Anjlok, Petani Merugi
- Mendekati Lebaran, Harga Sayur Di Rejang Lebong Masih Stabil
- Pengabdian FH Unib, Sosialisasi Bentuk Tindak KDRT Pada IRT Di Dusun V Desa Pekik Nyaring Benteng
Baca Juga
RMOLBengkulu. Kinerja buruk beberapa perusahaan plat merah di bawah kepemimpinan Menteri Negara BUMN, Rini Soemarno membuat hilangnya fungsi aset negara itu sendiri.
Demikian disampaikan mantan Menko Kemaritiman, Rizal Ramli dalam diskusi di kawasan Tebet, Minggu (13/5).
Rizal menegaskan, seharusnya BUMN mampu menjadi salah satu faktor kemajuan bangsa bukan malah memperlambat perekonomian. Di Indonesia, menurut dia, BUMN justru dipakai sebagai alat untuk kekuasaan dan pengelolaannya tidak profesional.
"Sekarang kita bicara angka. Tahun 2017 aset 7,217 triliun mohon maaf Rizal Ramli jadi menteri sebentar era GusDur dan Jokowi. 800 triliun saya selamatkan, waktu itu saya menko maritim saya usul untuk supaya melakukan derevaluasi aset yang tujuannya selamatkan aset. Hanya saya dan Mas Jokowi yang setuju. Dampaknya apa? aset naik 800 triliun," ulas ekonom kawakan ini.
Sebelumnya, Rizal menceritakan kesuksesan Tiongkok dalam membangun negaranya lewat sektor BUMN dan Indonesia seharusnya mencontoh hal positif tersebut jika ingin maju.
"BUMN jadi awal kemajuan China, baru belakangan ada beberapa pihak swasta. Di China BUMN itu engine-nya dan berdampak pada percepatan ekonomi di sana," ujar Rizal dikutip Kantor Berita Politik RMOL. [nat]
- PT SIL Kembali Serap TBS Sawit Petani, Tapi...
- Kelapa Sawit Bengkulu Utara Murah, Diduga Permainan Oknum Pengepul
- DAK Pendidikan Lebong Naik Rp 9,5 Miliar