Beredar Kabar Bengkulu Bakal Dihantam Tsunami, Ini Penjelasan BMKG

RMOLBengkulu. Baru-baru ini masyarakat tengah dihebohkan dengan adanya berita tsunami yang bakal melanda Laut Bengkulu. Apalagi kabar yang beredar menyebutkan bahwa ancaman tsunami tersebut akan menghantam Bengkulu pada saat malam pergantian tahun nanti.


RMOLBengkulu. Baru-baru ini masyarakat tengah dihebohkan dengan adanya berita tsunami yang bakal melanda Laut Bengkulu. Apalagi kabar yang beredar menyebutkan bahwa ancaman tsunami tersebut akan menghantam Bengkulu pada saat malam pergantian tahun nanti.

Hal tersebut membuat kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bengkulu, Kukuh Rubudianto angkat bicara. Menurutnya masyarakat diminta tenang dan tidak panik ketika menerima informasi-informasi semacam itu dan harus benar-benar memeriksa kebenarannya.

"Dalam situasi seperti ini masyarakat harus tenang, periksa dahulu apakah informasi yang diterima itu benar atau tidak. Agar kemudian informasi tersebut tidak dimanfaatkan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab," katanya kepada RMOLBengkulu saat dijumpai di Ruang Kerjanya, Senin (30/12).

Terkait ancaman tsunami, ia pun memberikan pandangannya tersendiri. Menurutnya potensi setiap daerah untuk dilanda tsunami itu pasti ada. Menurut data terkini yang dimiliki BMKG Bengkulu menyebutkan bahwa pada saat ini belum ada aktivitas yang mengindikasikan bakal terjadi tsunami. Dirinya menyebut bahwa pada saat malam pergantian tahun nanti diprediksi akan terjadi gelombang cukup tinggi di perairan Bengkulu, namun tidak bisa disebut tsunami.

"Setiap potensi itu pasti ada, kita tidak bisa hanya menebak nebak. Menurut data yang kita punya, memang nanti pada saat malam pergantian tahun ada gelombang cukup tinggi berkisar antara 0,75 Meter hingga 1,5 Meter," paparnya.

Kendati demikian dirinya menegaskan bahwa gelombang  dengan tinggi mencapai 1,5 Meter masih tergolong aman, namun masyarakat tetap harus waspada dengan ancaman cuaca ekstrim hingga hujan disertai petir di malam pergantian tahun nanti.

Dirinya juga menyoroti pernyataan Walikota Bengkulu, Helmi Hasan beberapa waktu lalu yang menyebutkan bahwa Kota Bengkulu akan dilanda 'Tsunami Kecil' pada saat malam pergantian tahun nanti. Beliau menilai penggunaan kata 'Tsunami' kurang tepat, karena gelombang tinggi tidak semata-mata bisa langsung disebut tsunami.

"Itu soal penyebutan saja, intinya masyarakat tetap harus waspada," tutupnya. [ogi]