RMOLBengkulu. Hasil pantauan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) aktivitas Gunung Merapi seminggu terakhir masih aman.
- Bengkulu No 1 Di Indonesia Jual Beras Kemasan Terkecil
- Mutasi, Kajati Pastikan Penanganan Kasus Di Kejari Terus Berlanjut
- Anugerah Pengadaan 2023, Kemenkumham Raih Penghargaan Terbaik 1 ITKP
Baca Juga
RMOLBengkulu. Hasil pantauan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) aktivitas Gunung Merapi seminggu terakhir masih aman.
Sepekan sejak awal Juni terjadi lima kali gempa vulkano-tektonik diposisi dalam dan dangkal. Sementara itu, gempa multiphase terjadi 18 kali, gempa guguran 60 kali, dan gempa tektonik 16 kali.
â€Belum mengkhawatirkan karena masih dalam fase degassing,†tutur Kepala PVMBG Kasbani, belum lama ini.
Dia menjelaskan, proses keluarnya gas atau degassing itu akan mengakibatkan beberapa gempa. Namun, hal tersebut tidak perlu dikhawatirkan.
Gempa terjadi karena magma yang paling atas mendingin. Gas yang tidak bisa keluar terus mendesak ke permukaan. Hal itulah yang menyebabkan terjadinya retakan-retakan kecil dan menimbulkan gempa mikro.
Hingga kini, status Merapi masih berada di level II atau waspada. Kasbani mengatakan, pihaknya akan menaikkan status jika Gunung Merapi bergejolak.
"Gunung Merapi, Gunung Agung, Sinabung, dan gunung api lain juga dalam pengawasan. Akan terus dilaporkan,†tuturnya.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Sleman Makwan menjelaskan, saat ini tidak ada pengungsi. Walaupun demikian, masyarakat tidak boleh beraktivitas di radius 3 km dari puncak.
Tempat wisata berdasar Surat Edaran TNGM No SE 09/BTNGM/TU/Ren/06/2018 yang dikeluarkan pada 8 Juni 2018 tentang Pembukaan Objek Wisata di Kawasan TNGM kembali dibuka untuk per 11 Juni.
â€Dengan memperhatikan aturan dan ketentuan yang berlaku,†pungkasnya. [nat]
- Yayasan Founder Rafflesia Terapkan Ilmu Dari Luar Negeri Ke Bengkulu
- Penyelundupan 14 Ribu Lebih Botol Miras, Bamsoet: Saya Tak Sudi Indonesia Jadi Surga Miras
- Menko Siapkan Bantuan Bagi UMKM Perempuan