RMOLBengkulu.Tsunami susulan di perairan Selat Sunda masih berpotensi terjadi. Berdasarkan pengamatan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), aktivitas erupsi Gunung Anak Krakatau masih tinggi.
- Istilah PPKM Level 3 Dan 4 Mulai Digunakan
- Kemenkumham Bengkulu Tandatangani PKS Dengan FH Unib
- Ingat! Bercanda Soal Bom Bisa Penjara Delapan Tahun
Baca Juga
RMOLBengkulu. Tsunami susulan di perairan Selat Sunda masih berpotensi terjadi. Berdasarkan pengamatan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), aktivitas erupsi Gunung Anak Krakatau masih tinggi.
"Hasil pantauan kondisi aktivitas tremor anak Gunung Krakatau, sewaktu-waktu dapat berpotensi memicu tsunami," papar Kepala BMKG Dwikorita Karnawati saat konfrensi pers di Gedung BMKG, Jakarta, Selasa (25/12) malam.
Hujan lebat yang terjadi bisa membuat dinding kawah longsor dan mengakibatkan tsunami. Apalagi, cuaca ekstrem dan gelombang tinggi juga masih melanda kawasan tersebut.
Itu bisa memicu terjadinya tsunami," jelasnya.
Untuk itu, lanjut Dwi, BMKG mengimbau masyarakat untuk menghindari wilayah pantai hingga radius 1 kilometer.
"Maka dengan ini, kami meminta agar warga masyarakat tetap waspada dan menghindari lokasi pesisir atau pantai dalam radius 500 meter sampai 1 km,†tandasnya. dikutip Kantor Berita Politik RMOL. [ogi]
- Perebutkan 1.563 Formasi, Calon PPPK Kemenkumham Jalani Seleksi Kompetensi
- Pemprov Bengkulu Hibah Rp 2,2 Miliar untuk Bangun Graha Insan Cinta HMI
- Kanwil Kemenkumham Bengkulu Buka Seminar Jabatan Notaris PPAT