RMOLBengkulu. Aparat keamanan tidak mungkin bertindak sewenang-wenang terhadap rakyat.
- Empat Kapolres Dan Tiga PJU Polda Bengkulu Dilantik
- Nusantara Jadi Nama Ibu Kota yang Ditetapkan Pemerintah
- Hari Bhakti Imigrasi Ke-74, Kemenkumham Bengkulu Tabur Bunga Makam Pahlawan
Baca Juga
RMOLBengkulu. Aparat keamanan tidak mungkin bertindak sewenang-wenang terhadap rakyat.
Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam), Wiranto membantah tuduhan sejumlah tokoh bahwa pendemo ditembaki aparat dalam kerusuhan dinihari tadi. Wiranto mengklaim, dalam menghadapi aksi massa 22 Mei, justru aparat keamanan diinstruksikan oleh Kapolri dan Panglima TNI untuk tidak menggunakan senjata api.
"Senjata disimpan di gudang, mereka menggunakan perisai dan pentungan. jadi tidak mungkin aparat keamanan membunuh rakyat dalam aksi demo," kata Wiranto dalam konferensi pers di kantor, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Rabu (22/5).
Hal ini disampaikan Wiranto menanggapi informasinya ada korban meninggal dan terluka dalam kerusuhan di kawasan Tanah Abang, Jakpus.
Pelaku kerusuhan dipastikan bukan massa demo di depan kantor Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), tapi preman bayaran. Mereka menyerang asrama, kantor polisi, dan membakar mobil.
"Yang menyerang itu preman-preman yang dibayar, bertato," tegas Wiranto.
"Nanti Pak Kapolri akan menjelaskan secara detail siapa dia, pengakuannya bagaimana, supaya jelas, sehingga jangan kemudian dilempar ke masyarakat, seakan-akan pemerintah sewenang-wenang, pemerintah diktator, kemudian aparat keamanan seenaknya melawan rakyat," imbuhnya. dikutip RMOL.id. [ogi]
- Waspada Hoaks di Medsos Jelang Pemilu 2024
- 435 Rumah Tak Layak Huni Dibedah Tahun Ini
- Aneh! Polda Dan Kejati Silang Pendapat Soal Kasus DAK Dikbud 2020