RMOLBengkulu. Sejumlah tokoh agama (toga) dan tokoh masyarakat (tomas) di Kabupaten Lebong, menolak aksi demo berujung kerusuhan yang bakal digelar saat sidang gugatan di Mahkamah Konstitusi (MK).
- Tolak Campak Dan Rubella, 29 Ribu Anak Ditargetkan Ikut Imuniasi MR
- Memalukan Jika Mobil Dinas Bupati Lebong Juga Ikut Nunggak Pajak
- BPD Tak Pernah Dilibatkan, Penegak Hukum Diminta Selidiki DD Gunung Agung
Baca Juga
RMOLBengkulu. Sejumlah tokoh agama (toga) dan tokoh masyarakat (tomas) di Kabupaten Lebong, menolak aksi demo berujung kerusuhan yang bakal digelar saat sidang gugatan di Mahkamah Konstitusi (MK).
Mereka sepakat menolak aksi yang berpotensi rusuh saat sidang MK digelar hingga saat putusan MK ditetapkan. Seperti yang disampaikan Pimpinan Pesantren Nurul Qur'an Lebong, Ustad Nanang Tahtowi.
"Kami menolak dengan tegas kekerasan dan kerusuhan dan mendukung TNI Polri dalam menjaga keutuhan NKRI," katanya, kemarin (12/6) siang.
Hal senada disampaikan, Ustad Supratman, bahwa menolak segala bentuk kerusuhan karena kerusuhan adalah musuh masyarakat dan kedamaian adalah kebutuhan bersama.
"Kami cinta dengan perdamaian. Kami tidak akan toleransi dengan kerusuhan. Kami mohon TNI-Polri menindaklanjuti setiap kerusuhan yang terjadi di Indonesia," ujarnya.
Sementara itu, Tomas asal Lebong, Rohmat juga ikut berkomentar. Ia berharap seluruh warga di Lebong untuk melakukan penolakan aksi kerusuhan dalam bentuk apapun selama proses dalam menghadapi sidang sengketa Pilpres 2019 di MK.
- Hasil Musyawarah Dana Desa Senak Bangun Sumur Bor
- Tunggakan Pajak Kendis Miliaran, Inspektorat Lebong Tunggu Hasil Audit BPK
- Safari Ramadan, Pemkab Kaur Beri Bantuan Masjid Nurul Falah