Tekan Angka Pengangguran, 96 Warga Benteng Disertifikasi

Foto/Repro
Foto/Repro

Sebanyak 96 peserta pelatihan mengikuti ujian sertifikasi bertempat di UPTD BLK Provinsi Bengkulu yang dilaksanakan selama dua hari terhitung Kamis (29/2) hingga Jumat (1/3) ini.


Pelaksanaan ujian sertifikasi ini dipantau langsung oleh Sekretaris Daerah (Sekda), Drs. Rachmat Riyanto bersama Kepala Balai Besar Pelatihan Vokasi dan Produktivitas(BPPVP) Kemenakertrans RI, Herman Bija serta didampingi Kepala UPTD BLK  Provinsi Bengkuku Dr. Nurman Jaya, dan juga Kepala Dinas Nakertrans Benteng, Tarmizi.

Sekda Benteng, Drs. Rachmat Riyanto berharap Kabupaten Benteng dapat mempersiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) secara kompetitif yang memiliki standar yang terpenuhi. Sehingga jika diperlukan dapat ditempatkan dimana saja baik dalam daerah maupun luar daerah. 

"Melalui ujian sertifikasi kelulusan ini tentu adalah langkah dalam mempersiapkan SDM unggul yang ada di Bengkulu Tengah dalam hal pencari kerja. Kedepan kami harapkan SDM yang sudah memiliki kemampuan dapat membangun daerah kearah yang lebih baik," ungkapnya.

Sementara itu, Kepala BBPVP Bekasi,Herman Bija menyampaikan pihaknya sangat menyambut baik kebijakan Pemda Benteng yang menjadikan pengembangan SDM salah satu prioritas. Kemudian, menjelaskan bahwa SDM bisa mendapatkan pengetahuan dan keterampilan yang berguna untuk pengembangan daerah.

"Di era saat ini  digitalisasi dan revolusi industri 40 mampu bersaing didunia kerja. 

Ini merupakan terobosan dari pemda Benteng, sehingga para pekerja yg dilatih nantinya bisa bersaing dipasar kerja yang membutuhkan kebutuhan keterampilan," pungkasnya.

Kepala Disnakertrans Benteng, Tarmizi saat diwawancarai mengaku tujuan pelatihan ini untuk pengentasan angka pengangguran dan kemiskinan di Benteng. Dikatakan Tarmizi tahun 2022 angka pengangguran di Benteng mencapai 4 persen dan saat ini sudah turun menjadi 2 persen. 

"Target kita angka pengangguran turun menjadi 1 persen melalui peningkatan kemampuan seperti ini," ujarnya. 

Ditambahkan Tarmizi kedepan jika nanti peserta telah  mampu mandiri maka pemerintah daerah  akan memfasilitasi modal kerja ataupun alat dan sarana prasarana yang dibutuhkan.Diketahui sebelumnya terdapat enam program kompetensi yang diberikan yakni service sepeda motor, tekhnik las, menjahit pakaian dengan mesin, bakery, tata rias pengantin muslim, serta pemasangan instalasi listrik bagunan sederhana. Dan pelatihan sendiri dilaksanakan kurang lebih selama 28 hari kerja.