RMOLBengkulu.Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS tidak bisa dipungkiri disebabkan oleh pembangunan industri nasional yang lambat.
- Bansos Covid-19 Banyak Dipotong, Kemensos Diminta Tanggung Jawab
- HMI Kembali Demo, Bakar Ban Di Depan Istana Negara
- UNJ Perkuat Tim Reformasi Birokrasi dan Zona Integritas
Baca Juga
RMOLBengkulu. Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS tidak bisa dipungkiri disebabkan oleh pembangunan industri nasional yang lambat.
Pengamat ekonomi dari Pusat Data Bisnis Indonesia (PDBI) Christianto Wibisono menjelaskan bahwa Indonesia terbilang lambat dalam membangun industri nasional. Sehingga nilai ekspor masih belum signifikan mendongkrak nilai tukar rupiah.
"Penyebab kita kurang ekspor. Kita telat membangun industri nasional," katanya di Gado-Gado Boplo, Menteng, Jakarta, Rabu (12/9).
Industrialisasi tanah air, sambungnya, harus segera dibenahi. Dia berharap pembangunan itu dilakukan dengan pendekatan sistematis baik, industri hulu maupn hilir.
"Karena ekspor harus digenjot di segala bidang,†lanjutnya.
Kepada Menteri Perdagangan Airlangga Hartarto, dia berharap agar bisa segera menyelesaikan dapat menyelesaikan polemik tersebut. Terlebih Airlangga telah mendengungkan era industri 4.0 atau era kecerdasan buatan.
Beliau mau masuk industri 4.0 sebagai upaya untuk cepat memperbaiki industri yang ketinggalan yang lain," tutupnya. dikutip Kantor Berita Politik RMOL. [ogi]
- Kanwil Kemenkumham Bengkulu Ikuti Apel Pelepasan Mudik & Pengaman Hari Raya Idul Fitri 1445 H
- Diprotes, Harga Tiket Pesawat Turun Drastis
- PENAS Petani Nelayan XVI Tahun 2023, Provinsi Bengkulu Bidik Terbaik Nasional