RMOLBengkulu. Menteri Perhubungan RI, Budi Karya Sumadi mengatakan tahun 2020 bisa dimulai pendirian Politeknik penerbangan. Sambil menunggu waktunya tiba, Menhub menyarankan agar bisa dimanfaatkan untuk fungsi lain seperti peninjauan wilayah dan peninjauan areal perkebunan.
- Warga Kampung Bahari Sampaikan Ancaman Abrasi Kepada Teuku Zulkarnain
- Kanwil Kemenkumham Bengkulu Hadiri Musrembang Penyusunan RKPD Provinsi Bengkulu TA. 2025
- Optimalkan Program Harga Sawit Gubernur Bengkulu, DTPHP Provinsi Bengkulu Segera Evaluasi PKS
Baca Juga
RMOLBengkulu. Menteri Perhubungan RI, Budi Karya Sumadi mengatakan tahun 2020 bisa dimulai pendirian Politeknik penerbangan. Sambil menunggu waktunya tiba, Menhub menyarankan agar bisa dimanfaatkan untuk fungsi lain seperti peninjauan wilayah dan peninjauan areal perkebunan.
Meski begitu, Menhub berujar penerapan Politeknik Penerbangan di Sekayu, harus melalui sejumlah proses. Salah satunya serah terima Lapangan Terbang (Lapter) Sekayu, dari Pemkab Muba ke Pemerintah Pusat.
"Berkaitan dengan Poltek, ada suatu proses dimana bandara ini terlebih dahulu diserah terimakan kepada pemerintah pusat. Supaya APBN dapat dikeluarkan. Prosesnya itu seiring sejalan dengan verifikasi," ujar dia, saat konferensi Pers di Lapter Sekayu, Rabu (10/4) dikutip RMOLSumsel.
Selain itu pula, legalitas lahan harus terjamin. Dimana Pemkab Muba berencana melakukan pembebasan lahan kembali di sekitar Lapter Sekayu seluas 30 hektar untuk menunjang pengembangan dan penerapan Politeknik Penerbangan.
"Bupati juga akan melakukan pembebasan lahan, penyerahan juga dilakukan," ucap dia.
Jika seluruh proses telah terpenuhi dengan baik, sambung Budi, pada 2020 mendatang Lapter Sekayu dapat difungsikan. Namun secara bertahap, dimulai dari lokasi kursus perbangan dan lainnya.
"2021 baru dapat dilakukan secara intensif. Sekolahnya itu ada di Palembang, disini (Lapter Sekayu) bisa menjadi tempat latihan," kata dia.
Terkait mengenai sertifikasi, Budi menuturkan, hal itu terfokus pada teknis, dimana panjang, lebar, dan kemiringan Lapter Sekayu akan dilakukan evaluasi oleh pihaknya.
"Itu (evaluasi) waktunya tidak lama cukup 2 bulan. Jika ada yang kurang rekomendasi awal kita beri catatan," jelas dia.
Bupati Muba, Dodi Reza Alex Noerdin, mengatakan, beberapa waktu yang lalu telah datang tim dari Kemenhub guna meninjau langsung kondisi Lapter Sekayu. Dalam tinjauan tersebut terdapat beberapa hal yang masih harus dilengkapi oleh pihaknya.
"Untuk sertifikasi, tim Kemenhub telah turun dan ada perbaikan. Saat ini sedang ditindaklanjuti. Dalam kurun waktu 2 hingga 3 bulan kedepan registrasi ini sudah tercapai," kata dia.
Mengenai lahan, yang sebelumnya sempat disinggung Menhub Budi Karya Sumadi, orang nomor satu di Bumi Serasan Sekate ini menegaskan, pembahasan segera dilakukan oleh pihaknya. Pada APBD Perubahan anggaran pembebasan lahan akan dimasukkan.
- Nusantara Jadi Nama Ibu Kota yang Ditetapkan Pemerintah
- Krisis Air Bersih, Warga Bentiring Minta Dibuatkan Sumur Bor Saat Reses Marliadi
- Reses Kedua, Suprianto Tampung Aspirasi Masyarakat Teluk Sepang