Ratusan Pendamping Desa Dievaluasi

RMOLBengkulu. Tak ingin ada petugas pendamping desa hanya menerima gaji buta, alias tidak bekerja, Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Provinsi Bengkulu melakukan evaluasi terhadap kinerja 300 san tenaga petugas pendamping desa yang tersebar di 9 Kabupaten di Bengkulu.


RMOLBengkulu. Tak ingin ada petugas pendamping desa hanya menerima gaji buta, alias tidak bekerja, Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Provinsi Bengkulu melakukan evaluasi terhadap kinerja 300 san tenaga petugas pendamping desa yang tersebar di 9 Kabupaten di Bengkulu.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Provinsi Bengkulu, Ali Sadikin, mengatakan bahwa evaluasi mulai dilakukan dua kali dalam setahun. Untuk tahap pertama dilakukan Juni-Juli. Kemudian tahap kedua November-Desember.

"Kita evaluasi untuk mengetahui kinerja mereka. Yang dinilai kinerjanya buruk diberhentikan pada akhir tahun. Karena sesuai kontrak per 31 Desember semuanya berakhir. Dan yang kinerja bagus dapat diperpanjang," terangnya kemarin (7/6).

Lanjutnya, pendamping desa itu ada tenaga ahli, pendamping tingkat Kabupaten, Kecamatan dan Desa langsung. Mereka digaji melalui APBN. Di Bengkulu ada 1.343 desa yang menerima dana desa yang perlu mereka awasi dan pantau serta bimbing.

"Tahun ini (2018,red) realisasi dana desa memang belum memenuhi target. Sebab baru mencapai 30 persen yang harusnya sudah 40 persen. Nah tahun depan ada kemungkinan kenaikan alokasi dana desa. Sehingga tupoksi pendamping desa memang sangat penting,"paparnya.

Ditambahkan Ali, besaran dana desa tahun ini hanya Rp 945 miliar. Yang sebelumnya ditahun 2017 sebesar Rp 1,035 triliun. Tahun 2019 mendatang diperkirakan bisa kembali diatas Rp 1 triliun," pungkasnya. [ogi]