Program Satu Desa Satu Sarjana, Uang Kuliah Hingga Biaya Makan Ditanggung Pemerintah

Bupati Lebong, Kopli Ansori saat menyampaikan sambutan/RMOLBengkulu
Bupati Lebong, Kopli Ansori saat menyampaikan sambutan/RMOLBengkulu

Pendidikan merupakan salah satu hal penting dalam membangun pondasi sumber daya manusia (SDM) yang baik dan cerdas. Dengan adanya pendidikan, manusia mampu meningkatkan kompetensinya untuk bisa lebih mudah dalam mengatasi permasalahan yang ada di kehidupan sehari-hari.


Guna meningkatkan kualitas dan mutu SDM yang ada di Kabupaten Lebong, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebong, telah menyiapkan berbagai program, salah satunya disebut dengan "Satu Desa Satu Sarjana".

Bupati Lebong, Kopli Ansori mengatakan, pendidikan menjadi program prioritas pertama di Lebong. Hal ini karena SDM merupakan kekuatan yang dimiliki daerah maupun negara.

"Ada beassiwa satu desa satu sarjana silahkan usul ke Dinas Dikbud," ujar Kopli di dalam group WhatsApp, Jum'at (5/5) malam.

Dia berharap, tahun ini setiap desa di daerah itu dapat mengirim satu pelajar yang baru lulus jenjang SLTA ke Dinas Dikbud Lebong. Sehingga, tahun ini tiap desa ada sarjana.

Ia mencontohkan tahun 2022 lalu, dimana hanya 19 pelajar yang mengikuti program beasiswa. Padahal, target pihaknya mencapai 93 desa di daerah itu.

"Tahun 2022 hanya 19 orang. Sangat disayangkan, kalau bisa tahun ini target kita 1 desa satu sarjana," imbuhnya.

Lebih jauh, ia mengutarakan, selama mengikuti beasiswa itu para pelajar akan ditanggung biaya kuliahnya sampai selesai. Termasuk biaya makan mencapai Rp 900 ribu per bulan.

"Untuk secara garis besarnya biaya kuliah ditanggung sampai selsai dan biaya makan Rp 900 per bulan," pungkasnya.

Terpisah, Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Lebong, Elvian Komar mengatakan, pagu beasiswa yang disiapkan tahun ini kurang dari Rp 400 juta. Itupun diluar program satu desa satu sarjana.

"Pertama, penerima adalah yang tidak mampu dan anak-anak berprestasi," singkatnya.