RMOLBengkulu. Warga Kecamatan Pino Bengkulu Selatan keluhkan harga getah karet tak kunjung naik. Bahkan, hampir lima tahun belakangan ini harga getah karet tidak kunjung normal alias menurun atau berteger pada angka Rp 6 ribu per kilogram.
- PHK Karyawan, PT CHS Kaur Akan Dilaporkan
- Telat Hari Pertama Kerja, Bupati Bengkulu Utara Beri Toleransi
- 9 Desa Pilot Project Benteng Akan Di Evaluasi Dan Monitoring
Baca Juga
RMOLBengkulu. Warga Kecamatan Pino Bengkulu Selatan keluhkan harga getah karet tak kunjung naik. Bahkan, hampir lima tahun belakangan ini harga getah karet tidak kunjung normal alias menurun atau berteger pada angka Rp 6 ribu per kilogram.
"Karena murahnya harga karet, Kami kesulitan untuk memenuhi kebutuhan biaya anak sekolah dan kebutuhan sehari-hari," kata Darzan (38) salah satu petani karet kepada RMOLBengkulu, Jumat (12/4).
Meskipun demikian lanjutnya, petani sawit tetap menekuni penyadapan karet walaupun harganya sekarang tergolong rendah.
"Kami sangat berharap kepada pemerintah supaya harga karet kembali normal seperti dulu paling tidak Rp 10 ribu lah. Zekarang hanya Rp 6 ribu itu pun harganya tidak setabil seperti minggu lalu hanya Rp 5,500," singkatnya. [tmc]
- Ini Strategi Polantas Rejang Lebong Cegah Macet Saat Libur Lebaran
- 27 Darah Polisi Disedot
- Raih WTP, Tiga Sikap Bakal Dikeluarkan DPRD Lebong