Peringati HAB ke-78, Kanwil Kemenag Bengkulu Gelar Malam Tasyakuran

Kakanwil Dr. H.Muhammad Abdu hadir dalam malam Tasyakuran dan doa bersama lintas agama memperingati Hari Amal Bakti (HAB) ke-78 Kementerian Agama/Ist
Kakanwil Dr. H.Muhammad Abdu hadir dalam malam Tasyakuran dan doa bersama lintas agama memperingati Hari Amal Bakti (HAB) ke-78 Kementerian Agama/Ist

Jajaran keluarga besar Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Bengkulu menggelar malam Tasyakuran dan doa bersama lintas agama memperingati Hari Amal Bakti (HAB) ke-78 Kementerian Agama. Kegiatan digelar di Aula Kanwil Kemenag, pada Selasa (2/1) malam.


Kegiatan dihadiri langsung Kakanwil Kemenag Dr. H. Muhammad Abdu.,S.Pd.I.,M.M, Kabag TU Dr.H. Ajamalus.,MH, Kakan Kemenag Kota H. Sifuan.,S.Ag, Wakil Rektor Bidang Akademik UIN FAS Bengkulu Prof.Dr.H. Khairuddin.,M.Ag, Ketua DWP Hj. Nurbaya, para Purna Bakti/Pensiunan ASN Kemenag, para tokoh lintas agama dan jajaran Kanwil dan Kemenag Kota Bengkulu.

Kakanwil mengungkapkan, doa bersama lintas agama ini bertujuan untuk melangitkan harapan akan Indonesia yang terbaik di masa depan, dan berdoa bersama untuk kebaikan Palestina.

"Semoga kegiatan malam Tasyakuran dan doa lintas agama ini menjadi awal baik kita bersama dalam menyongsong Indonesia Hebat Bersama Umat,’’ kata Muhammad Abdu.

Seperti tema pada Perayaan Hari Amal Bhakti (HAB) ke-78, 3 Januari 2024, yakni ‘semangat ‘Indonesia Hebat Bersama Umat’.

Dengan demikian harapan besar Menteri Agama Gus Men di momentum HAB tahun ini, Semangat ‘Indonesia Hebat Bersama Umat’ ini terinspirasi dari sebuah kesadaran akan pentingnya kebersamaan dan kerukunan umat dalam menyongsong Indonesia Emas 2045. Apalagi, HAB ke-78 diperingati dalam suasana Pemilu.

‘’Saya ingin menyampaikan pesan Gusmen, bahwa perbedaan pilihan tidak boleh merusak kebersamaan umat. Sebab, kebersamaan umat itulah kunci menuju Indonesia hebat,’’ pungkas Kakanwil.

Karenanya sebagai institusi yang memiliki tugas menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang agama dan pendidikan keagamaan, Kakanwil menegaskan bahwa tugas Kemenag tidaklah ringan. Dimana jajaran Kemenag dituntut menjaga harmoni kehidupan beragama sebagai salah satu pilar kerukunan nasional.

‘’Bekal pendidikan agama yang moderat, adalah fondasi kokoh dalam mewujudkan kerukunan umat beragama demi tercapainya tujuan pembangunan melalui tujuh program prioritas Kemenag. Dan kita syukuri umat di Bengkulu saat ini sudah memahami dan mendukung arti pentingnya kerukunan dalam keberagaman melalui program Penguatan Moderasi Beragama,’’ demikian Muhammad Abdu.