RMOLBengkulu.Gunung Anak Krakatau semakin rutin erupsi pasca tsunami Selat Sunda 22 Desember lalu. Setelah dua pekan berlalu, tercatat 32 kali gunung tersebut batuk.
- Presiden Minta Penyuntikan Vaksin Digelar Di Stasiun Transportasi Massal
- Bantuan Untuk 30 Masjid di Mukomuko Tembus Rp 1,28 Miliar
- Ini Deretan 5 Pembantu Jokowi Yang Kekayaannya Naik Drastis saat Pandemi
Baca Juga
RMOLBengkulu. Gunung Anak Krakatau semakin rutin erupsi pasca tsunami Selat Sunda 22 Desember lalu. Setelah dua pekan berlalu, tercatat 32 kali gunung tersebut batuk.
Sebagaimana pantauan Kantor Berita RMOL Lampung dari Pos Pantau Gunung Anak Krakatau di Desa Hargopancuran, Rajabasa, Lampung Selatan, rata-rata erupsi beramplituda 15 hingga 22 mm dan berdurasi 40 sampai 110 detik.
Sementara pada Jumat (4/1), pukul 00.00 hingga 12.00 WIB, asap kawah bertekanan sedang hingga kuat teramati berwarna putih dan kelabu dengan intensitas tebal.
Tinggi abu mencapai 500 hingga 1.500 meter dari puncak kawah. Hembusan tercatat selama 12 jam, yakni sebanyak 9 kali kejadian dengan durasi 35 sampai 66 detik.
Kegempaan tremor juga terjadi dengan amplituda 2-21 milimeter dominan 6 milimeter,†kata pegawai Pos Pantau Gunung Anak Krakatau, Andi Suwardi,
Dia tetap menghimbau masyarakat tidak berada dalam radius lima kilometer dari kawah Gunung Anak Krakatau. Masyarakat juga dimintanya mengenakan masker untuk mengantisipasi debu Krakatau. dikutip Kantor Berita Politik RMOL. [ogi]
- Rakor Evaluasi Kinerja & Refleksi Akhir Tahun 2023, Santosa: 2024, Kemenkumham Bengkulu Harus Meraih Predikat WBK
- Kemenkuham Bengkulu Ajak Pemerintah Jelajahi Potensi & Tingkatkan Perekonomian
- THR ASN Full, Tukin Cuma Cair 50 Persen