Para Kepala Daerah Ngeluh Kesulitan Tangani Covid-19

RMOLBengkulu. Penanganan Covid-19 di Kepulauan Nias mengalami berbagai kendala dan kekurangan. Hal ini disampaikan para bupati saat di Posko Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Sumut, Pendopo Rumah Dinas Gubernur Jalan Jenderal Sudirman 41 Medan, Rabu (16/9).


RMOLBengkulu. Penanganan Covid-19 di Kepulauan Nias mengalami berbagai kendala dan kekurangan. Hal ini disampaikan para bupati saat di Posko Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Sumut, Pendopo Rumah Dinas Gubernur Jalan Jenderal Sudirman 41 Medan, Rabu (16/9).

Bupati Nias, Sokhiatulo Laoli mengatakan, saat ini ada 33 orang tenaga kesehatan yang terpapar corona di wilayahnya, rinciannya, 4 dokter dan 29 orang tenaga kesehatan. Pihaknya juga kekurangan alat pelindung diri dan alat swab.

Yang jadi kendala ada beberapa hal. Yang pertama kita itu kekurangan APD, sehingga itulah sebabnya tenaga kesehatan kita terpapar, rapid test dan swab terbatas,” ujar Sokhiatulo seperti diberitakan Kantor Berita RMOLsumut.

Senada dengan Bupati Nias, Walikota Gunungsitoli Lakhomizaro Zebua juga mengharapkan Pemprov Sumut menyiapkan alat swab dan tenaga medis. Ia menjelaskan, saat ini di Gunungsitoli ada 2 Puskesmas dan 1 hotel yang sedang dipakai untuk mengisolasi orang terpapar Covid-19.

Lakhomizaro mengatakan, jika kesediaan alat kesehatan tercukupi di Nias, maka penanganan Covid-19 akan baik. Apa yang diharapkan Pak Gubernur, saya jamin jika ada alat kesehatan,” ujar Lakhomizaro.

Mengenai keterbatasan swab di Nias, Kadis Kesehatan Sumut Alwi Mujahit mengusulkan untuk mengadakan lab PCR portable container. Kontainer sudah didesain sedemikian rupa menjadi laboratorium PCR. Namun hal tersebut memerlukan waktu.

Nanti akan diajukan dulu,” ujar Alwi singkat. dilansir RMOL.ID. [ogi]