Nyamar Jadi Dokter dan Buka Toko Obat di Penurunan, Pria Ini Diamankan

DS saat diamankan/Ist
DS saat diamankan/Ist

Setiap orang pasti menginginkan pelayanan kesehatan maksimal. Namun, jangan terlalu terlena dengan pelayanan yang mengatasnamakan praktik dokter.


Seperti kejadian yang menghebohkan Bengkulu baru-baru ini. Seorang pria dilaporkan telah menyamar sebagai dokter untuk mendapatkan keuntungan.

Berdasarkan rilis Polda Bengkulu, pria itu berinisial DS (54) Warga Kelurahan Warakas Kecamatan Tanjung Priok Jakarta Utara.

Ia diduga kuat melakukan pelanggaran tindak pidana kesehatan tentang praktik kedokteran.

Mendapatkan informasi tersebut, anggota Subdit IV Tipidter Ditreskrimsus Polda Bengkulu yang dikomandoi AKP Muhammad Syahir Fuad, pada Selasa (20/12) kemarin, melakukan pemeriksaan di Toko Obat Syefa yang berada di Kelurahan Penurunan Kecamatan Ratu Samban Kota Bengkulu.

Dalam aksinya, pria ini hanya lulus sekolah perawat kesehatan. Menyamar menjadi seorang dokter dengan menggunakan tandatangan Dokter yang telah meninggal dunia.

"Ia diamankan beserta sejumlah barang bukti pendukung diantaranya 38 lembar surat keterangan dokter palsu serta alat pemeriksaan kesehatan terang," kata Kabid Humas Polda Bengkulu Kombes Pol Sudarno, Minggu (25/12) saat dikonfirmasi awak media.

Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, modus pelaku adalah membuka toko obat untuk menjual obat tanpa ijin edar dan membuat plang pelayanan kesehatan disertai praktik pemeriksaan kesehatan terhadap masyarakat dibelakang sekat toko sambungnya.

Terduga pelaku juga membuat surat keterangan dokter yang diduga palsu sesuai pesanan dari orang-orang melalui handphone dengan tarif biaya antara Rp. 30.000 sampai Rp. 50.000,- dengan pembayaran yang ditransfer kerekening istri pelaku.

"Saat ini penyidik telah menahan pelaku untuk melakukan pengembangan," pungkasnya.