Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Lebong, mengimbau pergantian Tahun Baru dirayakan secara sederhana. Masyarakat boleh bergembira tapi jangan berlebihan.
- Ini Daftar Temuan 17 Paket Dinas PUPR Seluma Oleh BPK RI
- Masih Dibayang-bayangi Mutasi, Ratusan Paket Belum Dilimpahkan Ke UKPBJ
- Polres Gelar Gerai Vaksin Keliling, Ratusan Warga Divaksin
Baca Juga
Terutama, di malam pergantian tahun baru masehi 2024 yang jatuh pada Senin (1/1) mendatang, sejumlah pihak mengimbau agar warga untuk tidak merayakan terlalu berlebihan.
Ketua MUI Lebong, Mukhlas menyarankan, agar menggelar dzikir akbar dan Istighosah dengan keluarga di rumah.
"Hidupkan suasana Tahun baru dengan memperbanyak dzikir dan doa pada rumah tempat tinggal ," ucapnya, Minggu (17/12).
Ia juga tidak melarang masyarakat untuk merayakan dan menyambut tahun baru 2024, namun ia mengingatkan masyarakat agar tidak diluar jalur.
Momen tahun baru, sambung Mukhlas harus dilewati dengan introspeksi diri. Perubahan hidup menjadi lebih baik menurutnya paling penting.
"Saya ingin lebih mengajak kita memasuki tahun baru dengan kesederhanaan. Lebih mementingkan komitmen komitmen kita yang positif. Kemudian kita lakukan di tahun baru. Agar masa depan kita bisa lebih baik dari masa-masa sebelumnya," sambungnya.
Ia juga mengajak masyarakat untuk tidak merayakan pergantian tahun baru 2023 menuju 2024 dengan euforia.
"Bagi mereka yang merayakan mohon perayaan itu sepatutnya dan sepantas mungkin. Jangan bermewah-mewah jangan berlebih-lebihan," harapnya.
- Jumlah Pendaftar PIM Bertambah, Yang Lain Masih Bisa Daftar Jalur Mandiri
- SAKIP RB Award, Pemkab Lebong Pertahankan Predikat B
- Dapur Rumah Tergerus Sungai, Warga Paya Embik Terima Bantuan Masa Panik