RMOLBengkulu. Badan Pengurus Daerah (BPD) Asosiasi Eksportir dan Industri Kopi Indonesia (AEKI) Bengkulu dan Serikat Tani Bengkulu (STAB), Sabtu (6/10) bertempat di Gedung Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) Singaran Pati, Kota Bengkulu menggelar rapat kerja bersama petani kopi dari empat kabupaten yang ada di Provinsi Bengkulu.
- Puluhan Motor Operasional Bidan PTT Ditarik Dinkes
- PMDS Berkomentar Terkait Belum Rampungnya Perbup Pilkades
- Wabup Sebut Pengentasan Kemiskinan Masih Tumpang Tindih
Baca Juga
RMOLBengkulu. Badan Pengurus Daerah (BPD) Asosiasi Eksportir dan Industri Kopi Indonesia (AEKI) Bengkulu dan Serikat Tani Bengkulu (STAB), Sabtu (6/10) bertempat di Gedung Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) Singaran Pati, Kota Bengkulu menggelar rapat kerja bersama petani kopi dari empat kabupaten yang ada di Provinsi Bengkulu.
Rapat kerja ini juga mengusung tema "Merintis kesejahteraan petani kopi Bengkulu melalui program perhutanan sosial". Kegiataan ini juga merupakan kerjasama dari AEKI Bengkulu dan STAB dengan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Provinsi Bengkulu dan kelompok kerja percepatan perhutanan (Pokja pps) Bengkulu.
Salah satu rapat kerja ini diisi dengan seminar perhutanan sosial yang disampaikan langsung oleh Kepala Dinas LHK Provinsi Bengkulu, Agus Priyambudi, Kepala LPM Universitas Bengkulu, Heri Suhartoyo, yang dimoderatori oleh Hexa Prima Putra dari Pokja Pps Bengkulu.
Disampaikan oleh Ketua dewan pembina Serikat Tani Provinsi Bengkulu, Muspani, bahwa nantinya petani kopi ini akan kita buat asosiasinya .
"Kita ingin nanti para petani kopi nanti kedepan setelah berkelompok kita buat asosiasinya, saya berpikirnya begitu, karna kalau kopi ini bagus pasti ada harga," kata Muspani , Sabtu (6/10) Kepada RMOLBengkulu.
Secara terpisah, ketua Aeki Bengkulu, Bebby Hussy , berharap dengan kegiatan ini dapat menjalin hubungan petani kopi yang ada di Provinsi Bengkulu dengan pemerintah.
"Kita berharap kepada pemangku jabatan di Provinsi Bengkulu dapat merangkul
petani kopi yang ada di Provinsi Bengkulu dan dapat menjalin hubungan yang baik kepada para
petani kopi yang ada di daerah Bengkulu,". ucap Bebby.
Dijelaskan juga bahwa petani kopi yang hadir adalah petani yang dari wilayah desa-desa yang berada di hutan lindung atau hak PT, jadi desa ini banyak sekali petani kopi yang berusaha masuk dalam hutan lindung
"Di pemerintahan jokowi, dimungkinkan petani kopi untuk dikasih izin usaha, izin ini nantinya akan didata per desa. Karena peraturan ini sudah 3 tahun dan tidak jalan, karna pemerintah terbatas dalam sosialisasi jadi serikat tani melihat ini menguntungkan nasib petani kedepan, sehingga serikat tani berinisiatif mengumpulkan mereka dan memberi ruang pada dinas kehutanan agar mereka mengetahui dan bisa mengurus izin tersebut dan menjadi petani yang legal nantinya," tutup Muspani.
Untuk diketahui, daerah yang hadir dalam rapat kerja ini yakni, Kabupaten Bengkulu Tengah, Kabupaten Seluma, Bengkulu Selatan dan Kabupatem Kaur. [ogi]
- Polisi Sunat 46 Anak Gratis Dari Keluarga Tak Mampu
- Pasien Maag Meningkat 40 Persen Selama Ramadhan
- Begini Suasana Air Putih Lebaran Ketiga