RMOLBengkulu. Kenaikan harga komoditi juga memberikan pengaruh besar terhadap garis kemiskinan di Provinsi Bengkulu.
- Asian Games Semakin Dekat, Presiden Kembali Tinjau Kawasan GBK
- Cegah Gangguan Kamtib, Kanwil Kemenkumham Bengkulu Monitoring Lapas Kelas IIA Bengkulu
- Meriahkan Libur Sekolah Akhir Tahun, PLN Bengkulu Gelar Khitan Gratis
Baca Juga
RMOLBengkulu. Kenaikan harga komoditi juga memberikan pengaruh besar terhadap garis kemiskinan di Provinsi Bengkulu.
Namun, kenaikan tersebut dapat diatasi apabila kenaikan harga tersebut masih bisa dijangkau oleh masyarakat.
Seperti yang diungkapkan oleh Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bengkulu, Dyah Anugra Kuswardani saat menyampaikan persentase kemiskinan Provinsi Bengkulu di Kantor BPS Provinsi Bengkulu.
"Sepanjang mereka masih bisa beli walaupun harganya naik, artinya kemiskinan bisa turun karena masih terjangkau," kata Dyah, Rabu (15/1) kepada RMOLBengkulu.
Masih kata Dyah, yang masuk dalam kategori miskin adalah dilihat dari sumber income paling banyak di bidang pertanian.
Peranan komoditi makanan terhadap garis kemiskinan lebih besar dibandingkan peranan komoditi bukan makanan. Namun, pada September 2018 komoditi makanan menyumbang sebesar 73,97 persen pada garis kemiskinan.
"Garis kemiskinan itu sangat ditentukan oleh beras. Dengan adanya bantuan rastra atau beras masih bisa terkendali. Kemudian progres-progres pembangunan seperti infrastruktur dan lainnya," sambungnya.
Berdasarkan data yang dihimpun RMOLBengkulu, dari september 2018 sampai dengan september 2019 Provinsi Bengkulu mengalami persentase kemiskinan yang cukup signifikan
"Selain komoditi, indeks inflansi yang terkendali serta berkurangnya jumlah pengangguran juga menunjang penurunan kemiskinan di Bengkulu," tutup Dyah. [tmc]
- Tak Aneh Janji Sri Mulyani Tak Naikkan Harga BBM Diingkari
- Ini 17 Dubes Baru Yang Dilantik Presiden Jokowi
- Penerapan PPKM Level 4 Kota Bengkulu, Perbatasan Diperketat