RMOLBengkulu.Sebanyak enam orang meninggal dunia jelang aksi besar-besaran Gerakan Nasional Kedaulatan Rakyat atau Aksi 22 Mei yang menolak hasil rekapitulasi suara Pilpres 2019.
- Di Media Asing, Kasus Kasus Covid-19 Diklaim Lebih Parah Dari India
- Reses Ariyono Gumay Bersama Milenial, Mahasiswa Keluhkan Lapangan Pekerjaan
- Periksa Menkominfo, Kejaksaan Bakal Gelar Perkara Kasus Korupsi BTS
Baca Juga
RMOLBengkulu. Sebanyak enam orang meninggal dunia jelang aksi besar-besaran Gerakan Nasional Kedaulatan Rakyat atau Aksi 22 Mei yang menolak hasil rekapitulasi suara Pilpres 2019.
Informasi itu langsung disampaikan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang mengaku mendapatkan informasi mengenai jumlah korban.
"Sejauh ini ada 6 korban meninggal," kata Anies di RS Tarakan, Jakarta Pusat, Rabu (22/5).
Enam korban meninggal itu ada di RS Tarakan, RS Pelni, Budi Kemuliaan, RSCM dan RS Angkatan Laut Mintoharjo.
Selain korban meninggal, lanjut Anies, sekitar 200-an orang mengalami luka-luka dalam aksi yang berujung ricuh menjelang tengah malam tadi. dikutip RMOL.id. [ogi]
- Kakanwil Kemenkuham Bersama Gubernur Bengkulu Sepakat Bentuk Gugus Tugas Daerah Bisnis & HAM
- 86 Persen Fisik Tol Bengkulu-Lubuk Linggau Sudah Rampung
- Listrik Padam Saat Berbuka Puasa dan Sahur, PLN Disebut Tim Penguji Kesabaran