Hore.. Lebong Terima Bantuan Pupuk Hayati Cair Dari Kementan Untuk 3.000 Ha Sawah

Ilustrasi petani di sawah menyemprotkan pupuk hayati cair/Net
Ilustrasi petani di sawah menyemprotkan pupuk hayati cair/Net

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebong, melalui Dinas Pertanian dan Perikanan (Disperkan) setempat memastikan akan menerima bantuan Pupuk Hayati Cair (PHC) dari Kementerian Pertanian (Kementan) Republik Indonesia (RI) pada tahun 2023 ini.


Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan (Disperkan) Kabupaten Lebong, Hedi Parindo melalui Kabid Tanaman Pangan dan Holtikultura Jimmy Tri Susilo mengutarakan, bantuan tersebut bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Nasional (APBN) melalui proposal yang disampaikan pada tahun 2022 lalu.

"Kita usulkan tahun kemaren, alhamdulillah tahun ini di setujui," ujar Jimmy, kemarin (7/7).

Dia menambahkan, tak hanya Kabupaten Lebong. Kabupaten tetangga di Provinsi Bengkulu juga mendapatkan bantuan PHC tersebut. Seperti Kabupaten Rejang Lebong.

Untuk jumlah bantuan ini sendiri, ia belum bisa memastikan. Sebab, belum dihitung secara resmi. Namun demikian, ia mengakui, bantuan ini untuk menyasar ribuan hektare lahan pertanian di daerah itu.

"Bantuan ini diplotkan untuk 3.000 hektare sawah di Lebong," ungkapnya.

Bantuan PHC itu sendiri, kata dia, diberikan kepada kelompok tani yang selanjutnya dibagikan kepada para anggota kelompok, di mana dosis penggunaannya empat liter PHC bisa untuk satu hektare lahan pertanian.

"Ini nanti akan diutamakan untuk para petani yang melaksanakan MT2," bebernya.

Lebih jauh, ia mengaku, bantuan ini terpisah dari bantuan pupuk NPK yang dialokasikan untuk penunjang program MT2 tahun 2023 ini.

Menurutnya, bantuan PHC ini ramah lingkungan yang memiliki manfaat untuk menambah dosis NPK. Kaya miroba hayati yang mengelola unsur hara tanah menjadi unsur yang siap diserap oleh tanaman, mikroba greenway dapat memproduksi hormon, meningkatkan pertumbuhan akar, batang bunga.

Kemudian meningkatkan daya tahan terhadap hama penyakit serta penggunaan yang secara terus menerus bisa memperbaiki kondisi tanah secara fisik, kimia maupun biologi untuk musim tanam selanjutnya.

"Ini terpisah dari bantuan pupuk NPK," demikian Jimmy.