Forum Silaturahmi Takmir Masjid Tolak Politisasi Masjid

RMOL. Masjid yang sejatinya dibuat tempat beribadah kepada Allah SWT dan dakwah-dakwah menyejukkan dinilai telah beralih fungsi menjadi ajang khotbah tentang kebencian dan permusuhan.


RMOL. Masjid yang sejatinya dibuat tempat beribadah kepada Allah SWT dan dakwah-dakwah menyejukkan dinilai telah beralih fungsi menjadi ajang khotbah tentang kebencian dan permusuhan.

Tuduhan-tuduhan kafir, musyrik dan munafik terhadap paham yang berbeda mengindikasikan radikalisme agama telah menemukan momentumnya dalam ruang demokrasi tapi nir logika ini.

Oleh sebab itu, menjadi tugas penting negara dan masyarakat untuk mengikis habis sebelum tumbuh menjadi besar.

"Seharusnya isu-isu politik yang perlu diangkat kepermukaan adalah bagaimana mengurangi kemiskinan dan pengangguran bagi siapa saja yang paling siap dan mampu melakukan itu semua dan bukan pada apakah ia muslim atau kafir, hitam atau putih, laki atau perempuan," tegas Koordinator Forum Silaturahmi Takmir Masjid se Jakarta, M. Husni Mubarok melalui keterangannya, Sabtu (27/1/2018).

Lanjut Husni, Islam tidak menafikan gerakan politik yang dirajut dari masjid ke masjid, namun tentunya politik untuk kemashlahatan umat dan kebaikan bagi negara. Bukan sebaliknya, politik yang memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa.

Sebab itulah Forum Silaturahmi Takmir Masjid se Jakarta menolak segala bentuk politisasi masjid.

"Masjid harus dikemblaikan sesuai fungsinya, yaitu tempat beribadah kepada Allah SWT dan tempat untuk menyampaikan pesan-pesan suci agamaNya," tegasnya.

Masjid, lanjut Husni, harus menjadi sarana untuk mempersatukan umat, bukan memecah belah dan memperuncing perbedaa.

"Forum Silaturahmi Takmir Masjid se Jakarta meminta seluruh elemen masyarakat untuk mendukung gerakan menjadikan masjid sebagai pusat kegiatan keagamaan, dakwah atau ajakan menjalankan ajaran agama secara sejuk dan damai," demikian Husni dilansir Kantor Berita Politik RMOL. [nat]