Elektabilitas Rosjohnsyah Redup Di Kandang Sendiri

RMOLBengkulu. Pemilu serentak 17 April 2019 memang sudah usai, aroma Pemilu 2019 terutama efek kepala daerah memang masih terasa hingga kini.


RMOLBengkulu. Pemilu serentak 17 April 2019 memang sudah usai, aroma Pemilu 2019 terutama efek kepala daerah memang masih terasa hingga kini.

Karena disamping sebagai pemanasan untuk Pilkada 2020, Pemilu serentak juga merupakan awal penjajakan sebuah koalisi parpol untuk menatap Pilkada 2020 mendatang.

Pemilu serentak 2019 boleh dibilang meninggalkan kejutan, terutama pengaruh kepala daerah di tempatnya memimpin masing-masing. Kejutan itu tentu saja adalah melonjaknya elektabilitas suara partai.

Hanya saja, "Kepala Daerah Efek" tidak berlaku di Kabupaten Lebong. Bahkan Bupati Lebong Rosjonsyah yang merupakan Kader PDIP dan merupakan Bupati Lebong dua periode, ini tidak mampu mendongkrak perolehan suara PDIP di Kabupaten Lebong.

Anak kandungnya Batara Yudha Pratama Wijaya gagal melaju ke DPRD Provinsi dan DPRD Lebong. Termasuk adiknya, Erni Novitasari dan anak kandungnya, Muhammad Azis, turut gagal menuju ke DPRD Lebong.

Bahkan istrinya yang selaku Sekretaris DPC PDIP Lebong Anita Andriani hanya bisa mengamankan kursi untuk dirinya dari Dapil I dan kader baru PDIP dari Dapil III.

Hasil ini tentu akan berdampak pada perjalanan orang nomor satu itu menuju kursi Gubernur Bengkulu. Imbasnya, dikhawatirkan akan mempengaruhi elektabilitas di Kabupaten Lebong alias di kandang sendiri.

Pengamat Politik yang juga Ketua Program Studi Doktor PAI IAIN Bengkulu, Qolbi Khori berpendapat, hasil Pemilu 2019 di Kabupaten Lebong tentu akan mempengaruhi pertarungan di Pilkada 2020.

"Kalau dilihat dari suara 2019 ada pengaruhnya," ujarnya, Sabtu (14/3) siang.

Namun demikian, ia mengaku untuk Pileg 2019 tingkat provinsi, partai berlambang banteng itu tetap keluar sebagai juara.

"Kalau untuk gubernur, korelasinya dengan hasil pileg provinsi. Sebagaimana diketahui, untuk tingkat Provinsi suara PDIP mayoritas, karena itulah maka ketua DPRD dari PDIP," ungkapnya.

Lebih jauh, ia memprediksi rekomendasi calon gubernur dari partai besutan Megawati itu akan tertuju pada eksternal partai. Bukan kader sendiri.

"Saya kira nama-nama yang beredar bisa diprediksi. Hanya saja menurut analisis saya, PDIP akan mengarahkan dukungannya ke eksternal partai untuk gubernur dengan catatan menggandeng wakil dari kader partainya," tandasnya. [tmc]