Diduga Sesak Nafas, Penambang Ini Ditemukan Tewas di Lobang Tambang

RMOL. Nasib malang yang harus dialami salah satu penambang emas tradisional di kabupaten Lebong, Carles (30) warga Kabupaten Empat Lawang, Provinsi Sumatera Selatan, Senin kemarin (10/10/2016) ditemukan tewas atau di dalam lubang tambang emas yang berlokasi di Lebong Simpang atau Lubang Badok, Desa Kota Donok, Kecamatan Lebong Selatan. sejauh ini dugaan penyebab tewasnya penambang tersebut lantaran korban mengalami sesak nafas, saat sedang beraktifitas di dalam lobang yang kedalamannya mencapai 30 meter.


RMOL.  Nasib malang yang harus dialami salah satu penambang emas tradisional di kabupaten Lebong, Carles (30) warga Kabupaten Empat Lawang, Provinsi Sumatera Selatan, Senin kemarin (10/10/2016) ditemukan tewas atau di dalam lubang tambang emas yang berlokasi di Lebong Simpang atau Lubang Badok, Desa Kota Donok, Kecamatan Lebong Selatan. sejauh ini dugaan penyebab tewasnya penambang tersebut lantaran korban mengalami sesak nafas, saat sedang beraktifitas di dalam lobang yang kedalamannya mencapai 30 meter.

Data yang berhasil dihimpun di lapangan, kejadian tersebut diketahui korban yang biasanya menggantungkan sesuap nasi pada aktifitas pertambangan ini harus memasuki lubang seperti pada umumnya. Namun nasib berkata lain, dimana korban diduga mengalami sesak nafas saat berada di lubang tambang tersebut dan ditemukan dalam kondisi sudah tidak bernyawa lagi oleh penambang lainya yang berada tak jauh dari lokasi tambang Lebong Simpang tersebut. Bahkan, korban sempat dilarikan ke RSUD Kabupaten Lebong, namun sekitar pukul 16.30 wib, nyawa korban tidak tertolong lagi.

Hal ini dibenarkan oleh Kapolres Lebong, AKBP Zainul Arifin melalui Kapolsek Lebong Utara, AKP Pahotan Panjaitan didampingi Kanit Reskrim, Ipda Kuat Santosa, bahwa kejadian meninggalnya penambamng tradisional itu murni kecelakaan dan kemungkinan adanya dugaan korban meninggal disebabkan sesak napas. "Sejauh ini kita masih mengumpulkan data-data terkait peristiwa tersebut. Untuk saat ini berdasarkan laporan," demikian Kanit. [A11]