Deputi Percepatan Infrastruktur Menko Perekonomian Bentuk Tim Khusus Percepatan KEK Bengkulu

RMOL. Deputi Bidang Koordinasi Percepatan Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah, Kementerian Koordinator bidang Perekonomian, Wahyu Utomo optimis pembentukan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Bengkulu, bisa segera terealisasi.


RMOL.  Deputi Bidang Koordinasi Percepatan Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah, Kementerian Koordinator bidang Perekonomian, Wahyu Utomo optimis pembentukan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Bengkulu, bisa segera terealisasi.

Hal ini diungkapkan saat meninjau langsung kawasan Pelindo II Cabang Bengkulu di Pelabuhan Pulau Baai bersama Plt Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah, Sabtu (25/11).

Dalam pertemuannya Deputi Menko Perekonomian, Plt Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah dan GM Pelindo II cabang Bengkulu Drajat Sulistiyo membahas tentang berbagai kajian terkait infrastruktur dan integrasi yang akan mempercepat proses terbentuknya Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Bengkulu.

"Sebenarnya, kami sudah membentuk Tim Khusus untuk percepatan pengembangan infrastruktur wilayah. Sekarang, tinggal bagaimana pihak-pihak yang terkait langsung dengan program ini, bisa segera bergabung," kata Wahyu Utomo. .

Plt Gubernur Bengkulu, dalam pertemuan itu mengungkapkan, bahwa pengembangan kawasan ekonomi khusus di Bengkulu bukan hanya berimplikasi pada peningkatan pertumbuhan ekonomi. Tapi juga akan menjadi titik strategis bagi perekonomian Indonesia koridor Barat.

Plt Gubernur Bengkulu, bersama GM Pelindo II cabang Bengkulu, telah secara simultan melakukan kajian terhadap program strategis yang akan segera dimulai dari kawasan Pelabuhan Pulau Baai.

"Yang jelas, kami sudah menyiapkan roadmap pengembangan pelabuhan yang dalam waktu singkat, bisa menjadi pemicu tumbuhnya perekonomian regional," kata Drajat Sulistiyo, GM Pelindo II cabang Bengkulu.

Berdasarkan rencana, pengembangan yang dilakukan dalam waktu dekat adalah pembangunan terminal curah cair untuk CPO, dimana komoditas ini menjadi salah satu ungggulan di Bengkulu. Kemudian terminal curah kering, dan lahan karantina hewan. 

Ditegaskan oleh Plt Gubernur Bengkulu Rohidin Merayah, untuk mempercepat integrasi pihaknya telah melakukan kajian strategis dengan Kementerian Terkait. Sementara, kajian teknis terus disinkronkan dengan pihak Pelindo II cabang Bengkulu.

Deputi IV Menko Perekonomian, Wahyu Utomo mengatakan selain kajian strategis dan teknis, pengembangan kawasan ekonomi khusus harus didukung oleh pemangku kepentingan, terutama terkait regulasinya.

"Harapan dari pemerintah pusat, jangan sampai pengembangan kawasan ini terhambat. Karenanya, perlu kajian yang terintegrasi. Karena itulan, kami menyiapkan Tim Khusus untuk Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus di Bengkulu ini," tegasnya. [Y21]