Bupati BU Paparkan Data Pasca Banjir, Akses Jalan Cukup Parah

RMOLBengkulu. Bencana banjir yang melanda Provinsi Bengkulu beberapa waktu lalu tampaknya menjadi bahasan yang serius bagi pemerintah daerah Provinsi Bengkulu terlebih lagi di beberapa Kabupaten yang ada di Provinsi Bengkulu.


RMOLBengkulu. Bencana banjir yang melanda Provinsi Bengkulu beberapa waktu lalu tampaknya menjadi bahasan yang serius bagi pemerintah daerah Provinsi Bengkulu terlebih lagi di beberapa Kabupaten yang ada di Provinsi Bengkulu.

Beberapa kabupaten yang mengalami kerusakan cukup parah akibat bencana banjir tersebut diantaranya adalah Kabupaten Bengkulu Tengah,  Kabupaten Kepahiang,  Kabupaten Bengkulu Utara,  Kabupaten Bengkulu Selatan, Kabupaten Seluma dan yang terakhir ada Kota Bengkulu.

Mengenai hal tersebut Gubernur Bengkulu bersama dengan Forum Koordinator Pimpinan Daerah (Forkompimda) Bengkulu bersama dengan Forkompinda Kabupaten/Kota Se-Provinsi Bengkulu dan stake holder terkait menggelar rapat evaluasi pasca bencana banjir dan longsor di Gedung Balai Raya Semarak Bengkulu pada, Senin pagi (27/5).

Pada rapat evaluasi ini Bupati Utara, Mian menyampaikan, bahwa Bengkulu Utara termasuk daerah terdampak banjir beberapa waktu lalu. Dan dalam prosedur penangan banjir, pemerintah Bengkulu Utara telah mengeluarkan SK tanggap darurat dengan waktu 1x24 yang kemudian langsung melakukan penanganan terhadap beberapa daerah yang terkena bancana banjir di Kabupaten Bengkulu Utara.

"Beberapa bangunan yang terkena diantaranya infrastruktur dan hunian masyarakat, pertanian,  fasilitas umum, jalan serta gorong-gorong itu  amblas," kata Mian saat memeparkan data pasca bencana banjir.

Kemudian, ia juga menjelaskan ada 5  jembatan yang merupakan sarana vital untuk koneksitas terutama jembatan desa gunung selan yang  nyaris putus maka koneksitas antara kabupaten Lebong dan kabupaten Bengkulu Utara yang saat ini tidak bisa di lewati oleh kendaraan yang bermuatan. Namun hampir terjadi kelumpuhan di dua pabrik kelapa sawit yang bisa saja terhenti menerima buah karena memang aksesnya belum memadai.

"Pemerintah daerah bersama dengan aparat keamanan telah melaksanakan solusi untuk membuat jalan alternatif dengan ditutupnya jalan desa yang dalam beberapa hari ini telah menimbulkan keributan masyarakat tidak boleh dilewati oleh mobil," lanjut Mian.

"Langkah ini juga harus menjadi perhatian serius mana kala pabrik itu di tutup akan melumpuhkan ekonomi para pemilik kebun.  Kami berharap untuk jembatan gunung Selan menjadi langka serius yang kami sampaikan pada kesempatan ini. Kemudian beberapa ruas jembatan kabupaten seperti yang kami sampaikan," sambung Mian.

Melihat kodisi tersebut,  Bupati Bengkulu Utara  telah mengantisipasi dengan beberapa jembatan gantung mengingat ada ada 2 sekolah dasar diseberangnya.  Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara telah melaksanakan putar jalan dengan bantuan pemerintah melalui kendaraan yang ada di pemerintah untuk memobilisasi anak-anak sekolah dan beberapa jembatan gantung yang ada ini telah kami sampaikan proposal kepada BNPB provinsi maupun atas kunjungan menteri BUMN secara langsung telah kita sampaikan kondisi masyarakat.

"Kita telah mensetting setiap kecamatan di berapa desa dengan dusun yang terkena dampak dengan jumlah KK dan allhamdulillah atas bantuan tanggap darurat dari pemerintah kabupaten dan provinsi serta dari dunia usaha semua telah  tersentuh bantuan itu bahkan sampai tiga kali rotasi dalam menyalurkan bantuan bencana tersebut," ucap Mian.

Sementara itu untuk jumlah kematian ternak sendiri di Kabupaten Bengkulu Utara mencapai ratusan ternak yang mati yakni sapi dan kerbau.

"Ketika terjadi musibah banjir ada ratusan ternak kita yang mengalami kematian. Kami juga telah menghitung per masing-masing desa masing-masing kecamatan dan kami sampaikan akan menyusul beberapa fasilitas umum yang mengalami kerusakan  telah kami rekap dengan baik dan terawat, mudah-mudahan nanti bisa kita intervensi yang menjadi kewenangan kabupaten akan kita intervensi melalui anggaran perubahan dan anggaran tahun 2020 kemudian berharap juga yang menjadi kewenangan provinsi bisa menjadi acuan kedepannya untuk segera kita intervensi anggaran kerusakan lahan pertanian," jelas Mian.

"Ini juga telah kita sudah rapatkan dengan baik di setiap kecamatan dan setiap desa dari jumlah-jumlah detail itu nanti kami sampaikan rekapnya berapa yang gagal panen kemudian berapa yang gagal tanam dan kerugian terkait dengan dampak yang diberikan.seperti yang kami sampaikan sebelum kami mendapatkan anggaran siap pakai dari BNPB sebelum 1X24 jam Bupati membuat SK tanggap darurat dan telah mencairkan melalui APBD," tutup Mian. [ogi]


.