Bikin Pilu, 5 Hari Tenggelam Tubuh Korban Masih Utuh

Jasad M. Novis (13) warga Desa Bangun Jaya, Kecamatan Bermani Ulu Raya, korban tenggelam dikawasan wisata air terjun Batu Betiang, Kabupaten Rejang Lebong pada saat ditemukan dengan sendirinya terampung kepermukaan meski sebelumnya telah dilakukan penyelaman oleh sejumlah warga.


Jasad M. Novis (13) warga Desa Bangun Jaya, Kecamatan Bermani Ulu Raya, korban tenggelam dikawasan wisata air terjun Batu Betiang, Kabupaten Rejang Lebong pada saat ditemukan dengan sendirinya terampung kepermukaan meski sebelumnya telah dilakukan penyelaman oleh sejumlah warga.

Berdasarkan pantauan, sejak pagi pada hari kelima pencarian korban, sejumlah warga terus berupaya mencari korban dengan menyusuri dasar sungai dengan cara manual, hanya saja tak kunjung membuahkan hasil, namun sekira pukul 13.00 WIB saat para warga menepi, tiba-tiba jasad korban muncul dari permukaan.

"Beberapa warga masih melakukan pencarian dengan menyelam namun hasilnya nihil, tetapi setelah semua orang menepi tiba-tiba jasad kornan muncul dari permukaan," ujar Kepala Resort Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) Rejang Lebong, Sutoto kepada RMOL Bengkulu, Kamis (15/3) usai membantu mengevakusasi jasad korban.

Diceritakan dia, pada saat jasad korban muncul kepermukaan suasana disekitar lokasi sempat hening lantaran warga dan petugas yang berada menyaksikan jasad tersebut sempat terkejut, sebelum akhirnya suasana pecah saat salah seorang meneriaki untuk mengangkat jasad korban.

Terkait timbulnya sendiri jasad korban kepermukaan itu, dia menduga karena debit air sungai mengalami penurunan tidak seperti hari-hari sebelumnya yang tergolong besar, sehingga tekanan arus air dari pusaran menjadi rendah yang menyebabkan jasad korban terangkat kepermukaan.

"Kondisi jasad korban sendiri masih utuh, tidak mengalami pembengkakan, bahkan tubuhnya tidak kaku, hanya saja beberapa bagian kulit mengalami pengelupasan dan pada bagian kepala terdapat luka," bebernya.

Terkait kondisi fisik jasad korban dibenarkan pula oleh Kepala Kantor Badan SAR Nasional (BASARNAS) Bengkulu, Abdul Malik, melihat dari kondisi fisik korban yang tidak banyak mengalami perubahan kemungkinan besar karena kondisi suhu air yang cukup dingin, sehingga proses perubahan menjadi lambat.

"Kondisi fisiknya tidak ada perubahan, tidak ada penggembungan karena proses oleh bakteri itu tidak berjalan, karena suhunya dingin," jelas Abdul Malik.

Disisi lain pihaknya juga menyampaikan apresiasinya kepada sejumlah pihak yang terlibat selama proses pencarian korban, termasuk kalangan warga yang berantusias membantu petugas dilapangan.

"Selama proses pencarian banyak pihak terlibat, mulai dari FAJI Lebong, Rafting Lebong, teman-teman dari ORARI dan RAFI Rejang Lebong dan pihak-pihak lainnya, serta warga saya sangat aplaus, ini hampir 10 desa yang ikut partisipasi sejak awal pencarian," demikian Abdul Malik.

Berdasarkan pantauan dilapangan, proses evakuasi korban dari lokasi penemuan dilakukan dengan cara ditandu untuk mencapai titik jemput yakni di posko BASARNAS, waktu yang ditempuh mencapai 1,5 jam.

Sesampainya di posko, jasad korban langsung diaintarkan kerumah duka menggunakan mobil Puskesmas Desa Bangun Jaya, lalu sekira pukul 15.00 WIB jasad korban dimakamkan di desa setempat. [nat/ard]