Berhasil Terobos Gerbang DPRD, HMI Bengkulu Tuntut Copot Kapolri

RMOLBengkulu. Massa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Bengkulu memberikan pernyataan sikap atas meninggalnya kelompok penyelenggara pemilu pada pemilu serentak 2019.


RMOLBengkulu. Massa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Bengkulu memberikan pernyataan sikap atas meninggalnya kelompok penyelenggara pemilu pada pemilu serentak 2019.

Menurut mereka tindakan itu merupakan tragedi yang sangat memilukan sepanjang sejarah perjalanan demokrasi di Indonesia. Sebab, pesta demokrasi yang kerap dimaknai sebagai pesta rakyat, nyatanya menimbulkan duka yang mendalam.

HMI Cabang Bengkulu menyesali persoalan-persoalan tersebut yang hingga saat ini tak kunjung memberi kepastian terkait gugurnya pejuang demokrasi pada pemilu 2019 belum lama ini.

HMI juga mendesak pemerintah untuk bertanggung jawab atas pembatasan media sosial, kemudian mendesak pemerintah untuk membentuk tim pencari fakta atas Banyaknya anggota KPPS yang meninggal dunia.

Tidak hanya itu, mereka juga mendesak Presiden RI untuk mencopot Tito Karnavian dari jabatan atas tindakan Represif kepolisian terhadap massa aksi di seluruh Indonesia. Terakhir, menuntut Presiden RI bertanggung jawab atas gagalnya Menkopolhukam dalam menjaga stabilitas negara.

Pantauan RMOLBengkulu, aksi ini sempat ricuh lantaran tidak satupun anggota DPRD Provinsi Bengkulu muncul. Hingga akhirnya massa aksi menerobos pintu gerbang kantor DPRD Provinsi Bengkulu sekalipun berhasil masuk ke halaman DPRD Provinsi Bengkulu.

Hanya saja, massa mulai redam usai salah satu anggota DPRD Provinsi Bengkulu Junaidi SP menemui para mahasiswa tersebut.

Pernyataan sikap dari HMI Bengkulu ditampung langsung oleh Junaidi yang saat itu masih berada di lingkungan DPRD Provinsi Bengkulu.

"Saya hadir disini karena saya merasa empati dan tetaplah satu pada tujuan kalian tanpa kita harus memaksakan keadaan. Dan kami pun sama tujuannya dengan kalian. Say keluar itu karena tugas bukan untuk berleha-leha dan itu juga bagian dari kepentingan masyarakat Bengkulu," kata Junaidi, Selasa (29/5) sore di hadapan massa. [tmc]