Belasan Remaja Rejang Lebong Ikuti Kelas Belajar Menulis

RMOLBengkulu. Belasan remaja dari kalangan pelajar, mahasiswa dan umum mengikuti Kelas Belajar Menulis dan Desain Grafis yang digelar oleh penggiat media di Kabupaten Rejang Lebong.


RMOLBengkulu. Belasan remaja dari kalangan pelajar, mahasiswa dan umum mengikuti Kelas Belajar Menulis dan Desain Grafis yang digelar oleh penggiat media di Kabupaten Rejang Lebong.
Kegiatan itu digagas oleh Aji Asmuni dan Muhammad Antoni penggiat media di Kabupaten Rejang Lebong, dimana kelas belajar itu mereka gelar secara gratis bagi para peserta.

"Ada 18 peserta yang mengikuti Kelas Belajar Menulis dan Desain Grafis ini, kegiatan ini turut didukung oleh Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Bengkulu," kata Aji Asmuni kepada RMOLBengkulu, Sabtu (7/9).

Kelas belajar yang dilangsungkan di Umea' Meno'o yakni rumah adat Suku Rejang di Desa Air Meles Atas Kecamatan Selupu Rejang itu dilakukan secara sederhana dengan duduk lesehan di kolong rumah panggung, dimana kegiatan itu juga turut di isi oleh Arie Saputra perwakilan AJI Kota Bengkulu yang juga seorang jurnalis.

Dia menjelaskan, digelarnya kelas belajar yang dilakukan secara swadaya itu bertujuan untuk memberikan pendidikan seputar jurnalisme mengingat di era Milenial ini banyak perubahan yang mewarnai masyarakat khususnya ditataran komunikasi dan informasi, dimana informasi tak melulu dihasilkan oleh praktisi pers atau media karena setiap orang berhak menerima dan mengelola informasi.

"Setiap tahun dunia pendidikan pun selalu menciptakan generasi yang bisa membaca, menulis dan berhitung, media untuk mengelola dan memperoleh informasi pun semakin beragam, karena sejatinya kedaulatan pers ada di jurnalisme warga," ujarnya.

Sementara itu, M Antoni menambahkan, kegiatan itu tidak hanya dilakukan sekali saja, melainkan terus berkelanjutan setiap minggunya, hingga nantinya para peserta mampu mengolah informasi.

Di sisi lain, Arie Saputra yang turut menjadi pemateri menyampaikan apresiasinya terhadap kegiatan tersebut, terlebih kegiatan itu dilakukan secara gratis alias tanpa ada bayaran apapun dari peserta, dan juga kegiatan itu selaras dengan program kerja (Proker) AJI khususnya di bidang pendidikan.

"Ilmu itu mahal, beruntunglah bagi yang bisa mengikuti kegiatan ini, karena ada banyak orang di luar sana yang sudah menempuh pendidikan menulis, tapi belum tentu bisa jadi penulis. Hari ini telah dibuktikan, bahwa dengan pola swadaya, kegiatan ini bisa dilaksanaka," singkatnya. [tmc]