RMOLBengkulu. Gigit jari, ya demikian perumpamaan yang dirasakan sebagian besar sopir truk pengangkut tandan buah segar (TBS) sawit di Kecamatan Tanjung Kemuning, Kabupaten Kaur.
- Harga Sawit Dan Karet Anjlok, Petani Merugi
- Resmi, PT KCIC dan Rini Soemarno Cs Digugat Ke Pengadilan
- Bisa Jadi Proyek Kereta Cepat Tidak Berumur Panjang
Baca Juga
RMOLBengkulu. Gigit jari, ya demikian perumpamaan yang dirasakan sebagian besar sopir truk pengangkut tandan buah segar (TBS) sawit di Kecamatan Tanjung Kemuning, Kabupaten Kaur.
Kondisi demikian lantaran, BBM jenis solar langka di Kabupaten Kaur sejak hampir 1 bulan terakhir.
"Saya dari Tanjung Aur, Kedurang mau ke PMKS APLS di Beriang Tinggi. Mobil saya mogok padahal saya sidah tahu akan kehabisan BBM, karena di SPBU sulit didapat saya cari di eceran ternyata kondisinya sama, susah juga dicari," kata Rohadi kepada RMOLBengkulu, Senin (6/8).
Dengan kondisi demikian, ia mengeluhkan cicilan kredit mobilnya nunggak Rp 3 juta satu bulan terakhir karena mobil jarang beroperasi.
"Untuk upah 1 kg TBS Rp 200/kg, saya kejar sekali angkut 10 ton sehari bisa 50 ton. Jika BBM solar langka terus menerus lama kelamaan saya bisa rugi besar," kelunya.
Kelangkaan BBM jenis solar tidak hanya terjadi di Kabupaten Kaur, namun juga dirasakan di Kabupaten Bengkulu Utara dan Kabupaten Bengkulu Selatan. [nat]
- Ultimatum Tak Digubris, Aliansi BEM UNIB Akan Kepung Fakultas Hukum
- Ketua OSIS Berprestasi Segera Dapatkan Beasiswa Gubernur Bengkulu
- Presiden Ingin Wilayah PPKM Level 3 Dan 2 Segerakan Memulai PTM
