Keputusan FIFA mencoret Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 membuat banyak pihak kecewa.
- Lifebuoy Berikan Pelatihan dan Edukasi Kesehatan Kepada Ratusan Santri Pondok Pesantren Darussalam Bengkulu
- Hari Bhakti Pemasyarakatan Ke-60 Kakanwil Kemenkumham Buka Bazar, Grand Opening Sarana Asimilasi & Edukasi KIA Laundry
- Bantuan Untuk 30 Masjid di Mukomuko Tembus Rp 1,28 Miliar
Baca Juga
Menanggapi hal ini, Pelaksana tugas (Plt) Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Muhadjir Effendy meminta masyarakat tidak terlalu lama bersedih.
"Siapa saja yang merasa ikut memiliki empati terhadap masalah ini, termasuk para penggemar sepak bola, termasuk saya, jangan terlalu lama bersedih dan juga jangan terlalu lama kecewa karena masih banyak pekerjaan dan program untuk memperbaiki kinerja persepakbolaan kita ke depan," katanya di komplek Istana, Kamis (30/3).
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) itu juga berharap masih ada kesempatan dari FIFA untuk Indonesia. Selain itu, dia pun berdoa agar Indonesia tidak terkena sanksi dari FIFA.
"Marilah kita berdoa mudah-mudahan tidak ada sanksi untuk Indonesia. Syukur-syukur malah ada bonus," sambungnya.
Adapun tuan rumah baru pengganti Indonesia akan segera diumumkan oleh FIFA dan tanggal turnamen tidak berubah. Sementara sanksi untuk PSSI akan diputuskan pada tahap selanjutnya.
Faktor pembatalan ini karena penolakan beberapa pihak atas kehadiran Timnas Israel di perhelatan Piala Dunia U-20 yang mulanya digelar di Indonesia pada Mei mendatang.
Beberapa pihak yang menolak diantaranya, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, Gubernur Bali I Wayan Koster, Ketua DPP Bamusi PDI Perjuangan Prpf Hamka Haq dan politisi PKS.
- Kontraktor Keberatan Dimintai Fee 10 Persen
- Dukung ZH, Gabungan Advokat Datangi Polda Bengkulu
- Apresiasi Pengabdian & Dedikasi Purna Bakti, Santosa: Mereka Patut Menjadi Teladan Kemenkumham Bengkulu