Pembentukkan empat fakultas di bidang science, technology, engineering, and mathematics (STEM) di Universitas Pertahanan menjadi solusi mengantisipasi persoalan siber yang terus mengancam sistem pertahanan di Indonesia.
- Libur Pilkada, Pelayanan Publik Wajib Tetap Jalan
- Pengamat: Indonesia Punya Peluang Jadi Juru Damai Semenanjung Korea
- SP3 Kasus PSI Bukti Penindakan Bawaslu Tidak Adil
Baca Juga
Penegasan itu disampaikan Calon Presiden Nomor Urut 2, Prabowo Subianto, saat debat Capres tema pertahanan, di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1).
"Soal artificial intelligence (AI), siber, teknologi tinggi, yang terpenting adalah sumber daya manusianya, awaknya. Begitu menjadi menteri, saya membentuk 4 fakultas baru, kita siapkan putra-putri terbaik untuk menguasai teknologi, menguasai science, artificial intelligence, dan siber," katanya.
Menurut dia, hal prioritas yang harus dipersiapkan adalah manusianya, bukan barangnya.
Itu sebabnya dia lebih mementingkan proses pembentukan SDM terlebih dulu, baru membeli peralatan.
"Bukan barang yang kita beli, kita harus kuasai sistem yang harus kita pegang, menurut saya itu inti dari masalah, tidak hanya bicara-bicara yang baik saja," katanya.
- Bupati Dan Mantan Bupati Tanah Datar Hengkang Dari Partai Golkar
- Kalau Tidak Ada Gugatan Enam Daerah Ini Sudah Punya Pemenang Pilkada
- KPU Dan Bawaslu Diminta Buat Bank Data Keterlibatan Perempuan Di Pemilu