AJI Bengkulu Inisiasi Pelatihan MoJo Untuk Anak Muda Bengkulu

RMOLBengkulu. Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Bengkulu menggelar kegiatan kursus singkat Mobile Journalism (MoJo), yang melibatkan 30 peserta dari kalangan mahasiswa, jurnalis, blogger, youtuber dan content creator.


RMOLBengkulu. Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Bengkulu menggelar kegiatan kursus singkat Mobile Journalism (MoJo), yang melibatkan 30  peserta dari kalangan mahasiswa, jurnalis, blogger, youtuber dan content creator.

Kegiatan yang dipusatkan di Boombaru, Kamis (5/12) ini merupakan suatu kegiatan yang meliputi kejurnalistikan yang dapat dilakukan dengan menggunakan smartphone.

Koordinator Bidang Pendidikan AJI Bengkulu Demon Fajri mengatakan, bahwa kursus singkat gratis ini sebagai bagian dari misi edukasi AJI, khususnya terkait penggunaan telepon pintar yang hari ini telah menjadi satu kebutuhan penting setiap orang.

Metode pelatihan ini akan menggunakan pola pemaparan dan diskusi serta praktik singkat penerapan telepon seluler sebagai alat untuk mendokumentasikan apa pun, tentunya dengan sentuhan jurnalisme.

"Peserta diberikan tips penulisan naskah, reportase, pengambilan video, grafis dan editing," kata Demon, Kamis (5/12) kepada RMOLBengkulu.

Sebelumnya, AJI Bengkulu telah membuka pendaftaran kursus singkat Mobile Journalism yang digelar AJI Bengkulu, dilakukan secara daring yang dibuka sejak Minggu, 1 Desember  sampai dengan 2 Desember 2019 dengan total pendaftar  tercatat telah melebihi kuota, yakni 64 orang.

Dengan rincian, jurnalis sebanyak 19 orang, mahasiswa/i 30 orang, blogger empat orang, Vlogger lima orang dan umum sebanyak enam orang.

Namun, 30 peserta yang dinyatakan lolos seleksi. Itu sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan," sambungnya.

Sementara itu, pelatihan yang difasilitasi oleh Koordinator Bidang Komunikasi dan Data AJI Bengkulu, Heri Aprizal berharap, dapat melahirkan inisiasi komunitas MoJo di Bengkulu. Sehingga menjadi wadah berbagi dan belajar bersama.

"AJI siap memberikan pendampingan dan penguatan kepada para peserta ini jika ingin lebih serius kedepannya," ucap Heri.

Disisi lain, Ketua AJI Bengkulu Harry Siswoyo menyebutkan, bahwa penerapan Mobile Journalism menjadi ruang bagi publik mendapatkan kembali nilai jurnalisme yang selama ini telah hidup di masyarakat.

"Jurnalisme kini bukan cuma milik jurnalis seutuhnya. Loncatan digital lewat telepon pintar dan media sosial serta internet membuat jurnalisme kini milik setiap orang," tutup Harry. [tmc]