257 Orang Yang Ditahan Diklaim Massa Bayaran

RMOLBengkulu.Sebanyak 257 orang yang diamankan Polda Metro Jaya diduga sebagai pelaku kerusuhan di kawasan Tanah Abang, Jakarta pada Rabu (22/5) dini hari tadi.


RMOLBengkulu. Sebanyak 257 orang yang diamankan Polda Metro Jaya diduga sebagai pelaku kerusuhan di kawasan Tanah Abang, Jakarta pada Rabu (22/5) dini hari tadi.

Hal itu sebagaimana disampaikan Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Argo Yuwono.Menurutnya, tersangka yang diamankan merupakan orang suruhan yang dibayar sebesar Rp 200 hingga Rp 500 ribu perorang. Selain itu dana operasional juga telah disediakan.

"Ini ada yang nyuruh dan sudah men-setting kegiatan, jadi bahwa uang amplop untuk perorangan dan Rp 5 juta untuk operasional. Ketika kita tanya uangnya darimana katanya ada dari seseorang, penyidik masih mencari siapa orang tersebut yang memberi dana," ucap Kombes Pol Argo Yuwono di Mapolda Metro Jaya, Rabu (22/5) malam.

Disisi lain, ratusan orang yang diamankan itu berasal dari luar Jakarta. Mereka disuruh untuk melakukan kerusuhan saat aksi di Bawaslu pada Selasa (21/5) dini hari hingga Rabu (22/5) di beberapa lokasi.

"Kemudian bahwa tersangka ini yang disuruh itu berasal dari luar Jakarta dan kemudian dari Jawa Barat dia kemudian datang ke Sunda Kelapa ketemu beberapa orang disana yang sedang kita cari, dan kemudian merencanakan menyerang asrama Polisi di Petamburan. Ini ada barang buktinya, ada rekamannya, jadi sudah di-setting untuk melakukan penyerangan ke asrama polisi," papar Argo.

Hal tersebut diperkuat setelah polisi mengamankan barang bukti berupa amplop yang berisi uang antara Rp 200 ribu hingga Rp 500 ribu serta uang dolar sebesar USA 2.760. Selain itu, ditemukan juga uang sebesar Rp 5 juta untuk biaya operasional.

Lebih jauh, polisi juga mengamankan beberapa orang yang diduga sebagai provokator. Disebutkan, provokator ini mengajak teman-temannya untuk menyerang asrama Polisi di Petamburan melalui grup WhatsApp.

"Kemudian yang di TKP lain bahwa ada provokator, di lokasi yang dia mengunggah kata-kata di WhatsApp grup seperti persiapan buat perang, lalu dia bertanya yang lain mana? Jadi dia mengajak. Kemudian ada kata-kata lagi, rusuh sudah sampai Tanah Abang sudah sampai bakar-bakaran, sudah enggak bisa lewat sudah ditutup jalannya, lihat live kompas TV Jokowi di Johar ayo kita serang. Udah jelas di sini untuk mengajak, ini provokator yang melakukan," ungkap Argo dilansir RMOL.id. [tmc]