Verifikasi Dua Titik Usulan Hibah 2024 di Lebong, Tim BNPB: Memenuhi Kriteria

Kasubid Inventarisasi dan Analisis Kebutuhan Direktorat Jendral BNPB, Syavera, ST. MT (kiri) dan Kasubid Perencanaan dan Pendanaan Direktorat Jendral dan Pendanaan BNPB, Friska (kanan) saat dimintai keterangan wartawan RMOLBengkulu di Kantor BPBD Lebong/RMOLBengkulu
Kasubid Inventarisasi dan Analisis Kebutuhan Direktorat Jendral BNPB, Syavera, ST. MT (kiri) dan Kasubid Perencanaan dan Pendanaan Direktorat Jendral dan Pendanaan BNPB, Friska (kanan) saat dimintai keterangan wartawan RMOLBengkulu di Kantor BPBD Lebong/RMOLBengkulu

Pemerintahan Kabupaten (Pemkab) Lebong kedatangan Tim Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), terkait dengan Verifikasi Kebutuhan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pascabencana di Kabupaten Lebong, Rabu (26/7).


Kedatangan tim verifikator kali ini sedikit spesial. Sebab, didatangi langsung dua Kasubid BNPB. Di antaranya Kasubid Inventarisasi dan Analisis Kebutuhan Direktorat Jendral BNPB, Syavera, ST. MT dan Kasubid Perencanaan dan Pendanaan Direktorat Jendral dan Pendanaan BNPB, Friska.

Kedatangan rombongan ini diterima langsung Bupati Lebong, Kopli Ansori Selasa (25/7) malam didampingi Kalak BPBD Provinsi Bengkulu, Jadul Iwan beserta jajaran, serta Kalak BPBD Kabupaten Lebong, Tantomi beserta jajaran.

Keesokan harinya atau pada Rabu (26/7) rombongan BNPB, BPBD Provinsi dan BPBD Kabupaten Lebong ini meninjau langsung kerusakan jalan di jalur lintas Tes-Curup.

Lokasi yang ditinjau tim BNPB di Kabupaten Lebong

Kasubid Inventarisasi dan Analisis Kebutuhan Direktorat Jendral BNPB, Syavera, ST. MT mengatakan, terdapat beberapa usulan yang disampaikan oleh BPBD Kabupaten melalui BPBD Provinsi terkait dengan verifikasi kebutuhan rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana. 

"Kami dari Tim BNPB sebanyak 4 orang. Didampingi dari BPJN, dalam rangka verifikasi proposal BPBD Provinsi dan Lebong untuk sumber dana hibah," ungkap Syavera kepada RMOLBengkulu, kemarin (26/7).

Adapun tujuan dari verifikasi ini, untuk memastikan aset tersebut benar-benar milik daerah dan terdampak bencana, selanjutnya memastikan aset yang rusak ini paling lama 2 tahun dari kejadian bencana, kemudian memastikan kondisi aset yang di usulkan masih dalam kondisi rusak, tidak ada tumpang tindih bantuan dari pihak lain.

"Kemaren kami sudah melihat dari kondisi existing, bahwa itu memenuhi kriteria. Karena ada aset yang rusak berupa bencana, ada longsor. Kemaren sudah diupload kebutuhannya, karena hasilnya akan dituangkan dalam bentuk Dukungan Infrastruktur Darurat (DID). Nah di DID ini nanti akan dibahas dengan BPJN," tambahnya.

Dia menuturkan, di Provinsi Bengkulu hanya tiga titik prioritas mendapatkan dana hibah tahun 2024 mendatang. Satu titik lokasinya di jembatan Air Makam di Kabupaten Seluma, dan dua titik di wilayah Kecamatan rimbo Pengadang Kabupaten Lebong, persisnya di Kelurahan Rimbo Pengadang dan Desa Talang Ratu.

"Nah itu (nanti) kan kita lihat existingnya. Melalui Dinas PUPR Provinsi akan melakukan desain rekonstruksinya. Setiap usulannya yang disampaikan ini," imbuhnya.

Tim BNPB saat meninjau titik lokasi yang bakal mendapatkan hibah BNPB 2024

Hal senada disampaikan Kalak BPBD Provinsi Bengkulu, Jaduliwan bahwa hanya kecamatan Rimbo Pengadang yang diusulkan untuk di verifikasi kebutuhan rehabilitasi dan rekonstruksi Pascabencana.

"Kami sama-sama akan bahas bagaimana kerjasama dengan pusat bagaimana langkah kedepan," demikian Jaduliwan.