Senjata Makan Tuan, Bupati Mukomuko Asyik Joget Tengah Kerumunan

RMOLBengkulu. Senjata makan tuan, begitulah kata yang layak disematkan bagi Bupati Kabupaten Mukomuko, Choirul Huda.


RMOLBengkulu. Senjata makan tuan, begitulah kata yang layak disematkan bagi Bupati Kabupaten Mukomuko, Choirul Huda.

Bagaimana tidak, dirinya yang baru menandatangani Peraturan Bupati (Perbup) Nomor 30 tahun 2020 tentang Penerapan Disiplin dan Penegakan Hukum Protokol Kesehatan, pada tanggal 9 September lalu, akhirnya menjadi bulan-bulanan di media sosial.

Perbup yang diteken dirinya sebagai upaya pencegahan dan pengendalian Covid-19 di daerah itu justru terkesan hanya sebatas formalitas.

Itupun setelah Senin (14/9) kemarin di salah satu akun faceboook beredar video Bupati Mukomuko Choirul Huda didampingi sang istri, dan Wakil Bupati Haidir beserta Ketua GOW ikut joget bersama di tengah kerumunan tanpa menjaga jarak.

Dalam video tersebut terlihat Bupati dan Wakil Bupati Mukomuko itu hanya menggunakan masker didagu, ia bersama puluhan masyarakat dan diduga mengabaikan protokol kesehatan.

Vidio tersebut diunggah oleh pemilik akun Facebook @J Dhimas Waton. Hingga kabar ini dikirim ke redaksi RMOLBengkulu, video itu sudah dibagi sebanyak 15 kali, dan ditonton 1.611 kali.

Berdasarkan informasi terhimpun.  kuat dugaan video tersebut diambil pada Sabtu, (12/9) di sebuah acara resepsi pesta pernikahan di Desa Sp 1 Arga Jaya Kecamatan Air Rami, Kabupaten Mukomuko.

Sangat jelas terlihat dalam vidio tersebut, Bupati dan Wakil Bupati Mukomuko dengan para tamu tamu lainya tampak menikmati alunan lagu yang dinyanyikan, sehingga lupa memakai masker dan jaga jarak.

Di tengah kondisi Covid-19 yang semakin mengkhawatirkan saat ini, seharusnya sebagai seorang pemimpin seyogyanya memberikan contoh dan edukasi bagi masyarakat tentang penerapan protokol kesehatan pada setiap aktivitas di luar rumah sebagaimana digaungkan pemerintah. Baik level nasional, provinsi, hingga kabupaten.

Bupati Mukomuko, Choirul Huda saat dikonfirmasi membenarkan jika dalam video yang beredar tersebut merupakan dirinya saat menghadiri resepsi pernikahan.

Ia hadir sebagai tamu undangan. Terkait tarian atau joged yang diduga mengabaikan protokol kesehatan. Bupati Menjelaskan, ia datang kondisinya sudah seperti itu.

"Waktu itu kan banyak orang, itu di pesta pernikahan. Waktu itu kita sudah nganjurkan protokol kesehatan. Untuk melakukan sesuatu itu perlu sebuah proses, kultur itu ditanamkan sebuah kebiasaan kita tidak bisa langsung melakukan itu, jadi proses itu bertahap dalam menerapkan sebuh kebiasaan," elaknya.

Bupati juga menambahkan, setiap kesempatan ia terus menyerukan kepada masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan.

"Setiap kesempatan di suatu acara  selalu saya sampaikan tetap jaga protokol kesehatan dan sebagainya. Intinya proses masyarakat itu bertahap. Tapi terus kita anjurkan disiplin protokol kesehatan," tutup Bupati. [tmc]