Pendukung RM Sayangkan Gubernur Ingkar Janji

Ketua LSM Seluma Manna Kaur (Semaku) Provinsi Bengkulu, Sulaiman Muhi, selaku pendukung calon gubernur Ridwan Mukti saat pemilihan lalu, menyesalkan kebijakan penonjoban Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Provinsi Bengkulu, Andi Rosliansyah.


Ketua LSM Seluma Manna Kaur (Semaku) Provinsi Bengkulu, Sulaiman Muhi, selaku pendukung calon gubernur Ridwan Mukti saat pemilihan lalu, menyesalkan kebijakan penonjoban Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Provinsi Bengkulu, Andi Rosliansyah.

"Kita sangat menyangkan sekali dengan sikap gubernur Bengkulu yang menonjobkan Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Provinsi Bengkulu, Andi Rosliansyah, karena sesuai dengan janji yang beliau ucapkan saat kampanye kemarin 'setelah 6 bulan saya duduk baru kita akan rombak kabinet', sekarang ini baru berapa bulan menjabat gubernur sudah melakukan mutasi," katanya, Rabu (23/3/2016).

Lanjut mantan anggota DPRD Kota Bengkulu tersebut, sesuai dengan janji RM sebelumnya, seluruh pejabat harus sesuai dengan bidang masing-masing. Sedangkan pengganti Kadis PU saat ini, tidak sesuai dengan keilmuannya.

"Juga kami sayangkan, karena kontraktor ribut sekarang ini, proyek yang ditenderkan saat ini ada yang tanda 'pagar', ada juga yang tidak bisa dicairkan, mau ambil uang muka, ada informasi mau ditander ulang, ini salah satu keluhan dari kontraktor, ucapnya.

Tambahnya, banyak PNS mengeluhkan pemotongan anggaran kegiatan, termasuk pemecatan 20 orang pegawai honorer di rumah dinas gubernur.

"Harapan kita karena kami sangat simpatik sekali dengan beliau dan seharusnya kami tidak berbicara di media, tapi saat ini kami susah bertemu gubernur untuk menyampaikan aspirasi," jelas mantan ketua DPC PDIP Kota Bengkulu tersebut.

Sambungnya, sebagai pendukung RM, ia berharap, mantan Bupati Musi Rawas tersebut dapat merealisasikan janji-janjinya saat kampanye lalu.

"Saharusnya apa yang dijanjikan oleh beliau jangan menjadi lipstik kalau seperti ini tidak benar, apalagi informasinya yang kami dengar dinonjobkannya Kadi PU Provinsi itu karena ada keponakan gubernur kalah dalam tender. Kami berbicara seperti ini karena kami pendukung beliau sehingga pantas dong kami mengkritisi bahwa ini keliru," demikian Sulaiman. [R90]