Peletakan Batu Pertama PLTU Didemo Ratusan Warga Teluk Sepang

RMOL. Peletakan batu pertama pembangunan PLTU Batu Bara oleh Pemda Provinsi Bengkulu bersama PT. Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II Selasa pagi (25/10/2016) tidak berjalan mulus, lantaran aktivis lingkungan dan ratusan warga Kelurahan Teluk Sepang Kota Bengkulu melakukan aksi demo penolakan PLTU Batu Bara di Kelurahannya.


RMOL. Peletakan batu pertama pembangunan PLTU Batu Bara oleh Pemda Provinsi Bengkulu bersama PT. Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II Selasa pagi (25/10/2016) tidak berjalan mulus, lantaran aktivis lingkungan dan ratusan warga Kelurahan Teluk Sepang Kota Bengkulu melakukan aksi demo penolakan PLTU Batu Bara di Kelurahannya. 

Dikatakan Koordinator Komunitas Anti-PLTU Batubara Kelurahan Teluk Sepang Lovi Antoni, bahwa keberadaan PLTU justru merugikan bagi masyarakat karena dapat mencemarkan udara dan berbahaya bagi kesehatan.  

"Tujuan kami aksi ini untuk menanyakan titik terang siapa yang bertanggung jawab jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan nantinya," kata Koordinator aksi, Lovi Antoni, Selasa (25/10/2016).

Lovi juga menyatakan, pihaknya tidak menolak adanya PLTU Batu Bara jika ada yang bertanggung jawab terkait dampak dari PLTU Batu Bara.

Dari pantauan RMOL Bengkulu aksi blokade jalan menuju lokasi peletakan batu pertama dimulainya pembangunan PLTU tidak berlangsung lama. Pihak kepolisian anti huru hara berhasil menggagalkan aksi demo yang ingin menggagalkan peresmian peletakan batu pertama tersebut. Sementara itu, Kapolres Bengkulu, Ardian Indra Nurinta menyampaikan,

bahwa pihaknya siap mengamankan masyarakat yang melakukan aksi. "Yang jelas Pemerintah pasti bertanggung jawab dengan masyarakat Kota Bengkulu ini jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan atas pembangunan PLTU," kata Ardian.

Setelah dilakukan mediasi, aksi warga berjalan dengan damai, hingga masa membubarkan diri dengan tertib.[R90]